ALAT PENGONTROL SUHU RUANGAN FERMENTASI TEMPE KRIPIK KHAS TRENGGALEK MNGGUNAKAN SISTEM KONTROL FUZZY
ABSTRAK
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.
Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang
tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam
tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan
antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih
karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga
terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada
fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Fermentasi dapat
dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu fermentasi yang
lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan
suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun
biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam. Untuk menjaga kualitas
dan proses produksi yang baik, diperlukan sebuah alat yang dapat mengontrol
suhu ruangan fermentasi, agar ruangan tersebut memiliki suhu ruangan yang ideal,
karena suhu ruangan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan proses fermentasi
yang terlalu cepat, hal ini menyebabkan tempe menjadi cepat busuk, jika suhu
ruangan terlalu rendah proses fermentasi akan membutuhkan waktu yang cukup
lama, hal ini mengakibatkan tingkat produksi yang rendah.
Kata kunci: Fermentasi tempe,suhu ruangan tempe, proses tradisional.
S03-7471 | 747 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain