ANALISA RESIKO PROSES BANGUNAN BARU KAPAL NAVIGASI INDUK PERAMBUAN (BUOY TENDER VESEEL)60M DI PT.DUMAS TANJUNG PERAK SHIPYARD
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara bahari yang sebagian besar wilayahnya adalah laut.
kondisi geografis indonesia yang sebagian besar merupakan laut sangatlah potensial
untuk dimanfaatkan pada industri perkapalan. Dalam Skripsi ini akan dilakukan
penelitian tentang identifikasi risiko yang berpotensi saat proses produksi sehingga
mempengaruhi jadwal penyelesaian pembangunannya, serta apa saja karakteristik
risiko yang terjadi pada saat proses produksi bangunan kapal baru di PT. Dumas
Tanjung Perak Shipyard. Metode yang di gunakan dalam skripsi ini adalah metode
manajemen risiko dengan menggunakan Konsep Analisa Pengendalian resiko
menurut standar Austaralia New Zeland (AS/NZS) 4360 : 1999 pada kapal
NAVIGASI INDUK PERAMBUHAN (BUOY TENDER VESEL) 60M produksi
PT. Dumas Tanjung Perak Shipyard. Sumber kriteria ( i ) tahapan design, kesalahan
design, perubahan design dari pihak klasifikasi, acuan desain dari marker lama (risiko
moderate), masalah jenis pekerjaan baru (risiko low). (ii) pekerjaan lambung,
pekerjaan perbaikan / revisi penyesuaian dari owner, kesadaran dari sumber daya
manusia untuk menyelesaikan proyek, jam kerja kurang efektif (risiko moderate),
penundaan pekerjaan karena terlambatnya supply material alat angkut tidak
permanen, penundaan pekerjaan karena keterlambatan material lambung (risiko
extreme). (iii) perlengkapan lambung dan geladak, penundaan pekerjaan karena
terlambatnya supply interior, alat angkut tidak permanen, pekerjaan perbaikan/revisi
(risiko moderate ), spk belum ada menghambat kegiatan produksi (risiko extreme).
(iv) pekerjaan instalasi pemesinan dan perlengkapan kamar mesin, pekerjaan
perbaikan/revisi penyesuaian permintaan owner (risiko moderate), alat angkut tidak
permanen, SPK belum ada menghambat kegiatan produksi, alat angkut tidak
permanen (risiko extreme). (v) pekerjaan listrik dan perlengkapannya pekerjaan
perbaikan instalasi listrik/revisi (risiko moderata), penundan pekerjaan karena
terlambat supply electrical outfitting, pekerjaan perbaikan revisi karena permintaan
dari pihak owner dan klasifikasi (risiko extreme). (vi) kererlambatan material,
keterlambatan equipment yard supply (risiko moderate), material yang tidak sesuai,
keterlambatan material dari pihak supply (risiko low).
Kata kunci: risiko, proses produksi, bangunan baru
S05-2211 | 221 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain