PENGARUH PADDLE MIXING DAN TANPA PADDLE MIXING PADA SEQUENCING BATCH REACTOR (SBR) UNTUK MENGOLAH LIMBAH INDUSTRI PT.AEROFOOD INDONESIA (UNIT SURABAYA)
ABSTRAK
PT. Aerofood Indonesia (Unit Surabaya) merupakan perusahaan Airline
Catering. Limbah cair yang dihasilkan memiliki karakteristik awal yang
mengandung limbah organik dari proses memasak, pastry, maupun kegiatan
pencucian alat-alat memasak. Karakteristik awal limbah untuk parameter TSS
adalah 516 mg/L, BOD 504 mg/L, COD 1952 mg/L, PH 5,65, Minyak dan Lemak
0,80 mg/L belum memenuhi baku mutu. Penelitian bertujuan untuk mengolah
limbah PT. Aerofood Indonesia (Unit Surabaya) menggunakan metode
Sequencing Batch Reactor (SBR).
Penelitian SBR ini berskala laboratorium dan dilaksanakan di laboratorium
Teknik Lingkungan ITATS. Reaktor penelitian sejumlah 2 unit dengan volume 12
liter. Reaktor ke-1 menggunakan Bubble Aerator dan Paddle Mixing mekanik,
sedangkan reaktor ke-2 menggunakan Bubble Aerator tanpa Paddle Mixing.
Penelitian melalui tahapan seeding (pembibitan) selama 6 hari, aklimatisasi
selama 6 hari kemudian running SBR selama 5 hari. Parameter yang dianalisa
selama seeding dan aklimatisasi adalah MLSS dan MLVSS, sedangkan pada
running SBR adalah parameter BOD, COD, dan TSS. Pengambilan sampel
dilakukan pada running hari ke-1, ke-2, dan ke-5, pada hari ke-3 dan ke-4 reaktor
SBR dikondisikan pada fase idle/istirahat. Peraturan yang digunakan yakni
Peraturan Gubernur Jawa Timur No.72 Tahun 2013 Tentang Baku Mutu Limbah
Domestik Rumah Makan/Restoran.
Hasil penelitian menunjukkan SBR dengan paddle mixing lebih efisien
daripada SBR tanpa paddle mixing. SBR dengan Bubble Aerator dan Paddle
Mixing mampu mereduksi BOD 42,0%, COD 43,4% dan TSS 78,2%.
Kata Kunci: Sequencing Batch Reactor (SBR),limbah cair katering, paddle
mixing mekanik, BOD, COD, TSS.
S09-1861 | 186 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain