ANALISA KADAR TIMBAL (Pb) PADA URINE OPERATOR SPBU BERDASARKAN KARAKTERISTIK INDIVIDU OPERATOR SPBU
ABSTRAK
Pertambahan sarana transportasi memang memberikan dampak positif,
namun ternyata juga memberikan dampak negatif karena dapat menurunkan
kualitas lingkungan. Emisi gas buang dari kendaraan akan terus bertambah setiap
harinya dan akan menjadi sumber yang dominan dari pencemar udara. Salah satu
zat pencemar yang berasal dari mobilitas kendaraan yaitu Pb. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui kadar timbal (Pb) dalam urine
operator SPBU berdasarkan karakteristik individu operator di SPBU Panjang Jiwo
dan SPBU Kalirungkut.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif
dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah membandingkan hasil yang
didapat dari pengukuran di lapangan dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1406/Menkes/SK/XI tentang Standart Pemeriksaan
Kadar Timah Hitam Pada Spesimen Biomarker Manusia. Populasi dalam
penelitian ini adalah operator SPBU dan di lakukan di SPBU Panjang Jiwo, dan
SPBU Kalirungkut yang berjumlah 12 orang .
Berdasarkan hasil analisa Kadar Pb dalam urine 12 responden masih berada
dibawah Nilai Ambang Batas (NAB), mengacu pada Kepmenkes No.
1406/Menkes/SK/XI/2002 tentang Standart Pemeriksaan kadar Timah Hitam Pada
Spesimen Biomarker adalah 0,150 mg/L. Ada kecendurangan semakin lama masa
kerja operator dan semakin bertambahnya umur maka, semakin tinggi kadar Pb
dalam urine operator SPBU. Keluhan yang sering dialami responden yaitu pusing.
Saran yang diberikan yaitu meningkatkan pengetahuan operator SPBU
tentang Pb, penggunaan masker, dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut meliputi
memperbanyak uji spesimen dan lokasi sampling.
Kata kunci : Kadar Pb, Urine, Operator SPBU
S09-1941 | 194 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain