PERBANDINGAN KINERJA REAKTOR LUMPUR AKTIF BERPENGADUK DAN KONVENSIONAL PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KATERING
ABSTRAK
Sistem lumpur aktif adalah salah satu proses pengolahan air limbah secara
biologi, dimana air limbah dan lumpur aktif dicampur dalam suatu reaktor
atau tangki aerasi. Padatan biologis aktif akan mengoksidasi kandungan zat di
dalam air limbah secara biologis, yang di akhir proses akan dipisahkan dengan
sistem pengendapan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah cair katering
menggunakan proses lumpur aktif dengan variasi reaktor berpengaduk (reaktor I)
dan konvensional (reaktor II).
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen skala
laboratorium. Pengambilan sampel limbah cair katering berasal dari PT Aerofood
Indonesia (Unit Surabaya), sedangkan bibit mikroorganisme yang digunakan
berasal dari PT SIER. Penelitian dilakukan di Laboratorim Teknik Lingkungan
ITATS. Reaktor penelitian yang digunakan sebanyak 2 buah yang terbuat dari
kaca dengan ukuran 30,5 cm x 18 cm x 24,4 cm. Tahapan penelitian dimulai dari
pembibitan (seeding), penyesuaian diri (aklimatisasi), pengolahan limbah cair
katering. Pegambilan sampel dilakukan pada hari 1, 2 dan 5. Analisa parameter
BOD, COD, dan TSS dilakukan di PT. Mitralab Buana.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik awal limbah cair katering
parameter BOD sebesar 568 mg/L, COD sebesar 2210,3 mg/L, dan TSS sebesar
480 mg/L. Pengolahan limbah cair katering pada reaktor lumpur aktif
berpengaduk (reaktor I) nilai konsentrasi BOD menurun menjadi 156 mg/L
(72,5%), COD menurun menjadi 560,8 mg/L (74,6%), dan TSS menurun menjadi
48 mg/L (90%). Pada reaktor lumpur aktif konsvensional (reaktor II) nilai
konsentrasi BOD menurun menjadi 185 mg/L (67%), COD menurun menjadi
676,3 mg/L (69%), dan TSS menurun mejadi 88 mg/L (81,7%).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa reaktor lumpur
aktif berpengaduk (reaktor I) memberikan efisiensi removal lebih besar daripada
reaktor lumpur aktif konvensional (reaktor II). Pada reaktor I parameter BOD
menurun sebesar 72,5%, COD menurun sebesar 74,6%, dan TSS menurun sebesar
90%.
Kata Kunci: Lumpur Aktif, Limbah Cair Katering, BOD, COD
S09-2101 | 210 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain