PERENCANAAN DAN PERANCANGAN WISATA EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI PACET MOJOKERTO
ABSTRAK
Wisata peternakan merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi
peternakan sebagai obyek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan peternakannya
maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi peternakan serta budaya
masyarakat peternaknya. Kegiatan wisata bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan,
pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang peternakan.Oleh sebab itu maka Wisata Edukasi
Peternakan Sapi Perah ini direncanakan di Pacet, dimana Pacet sejak dulu dikenal sebagai kawasan
wisata yang mengasyikkan. Sebelum mendesain wisata edukasi ini terlebih dahulu telah melakukan
studi banding, studi banding yang dilakukan yakni meliputi studi banding lapangan dan literur. Studi
banding lapangan dilakukan di dua lokasi yakni,Wisata Sapi Adventure di Batu dan De Ranch Lembang
di bandung. Dan studi banding literature di D’Kandang Amazing farm di Depok dan Flying Cow Ranch
di Maouli Taiwan. Kemudian dari studi tersebut dapat diambil kesimpulan guna kebutuhan desain wisata
edukasi ini.
Lokasi wisata edukasi ini berada di desa Maron kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto. Berdiri
diatas lahan 2,5 Ha. Fasilitas yang ada di dalam wisata edukasi ini berupa wahana beternak sapi perah,
tempat pengolahan susu, galeri ilmu pengetahuan tentang peternakan sapi perah. Selain itu fasilitas
penunjang pengunjung seperti tempat parkir dan membeli oleh oleh dan makanan serta tempat ibadah
disediakan oleh wisata edukasi ini.
Pendekatan tema arsitektur berwawasan lingkungan di terapkan dengan dimasukkannya unsur
sains arsitektur yang terwujud dalam penggunaan cross ventilasi melalui kisi kisi kayu yang ada disetiap
bangunan, sehingga mampu mengurangi penggunaan pencahayaan dan penghawaan buatan.
Penerapan makro konsep nuansa peternakan diwujudkan dengan desain tatanan lahan dan bentuk
bangunan yang ada di dalam site yang menyerupai peternakan yang ada di pedesaan Indonesia. Mikro
konsep tatanan lahan yang mengalir diwujudkan dengan pola sirkulasi yang linear serta pembeda area
masuk dan keluar, hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan kemacetan di area sirkulasi. Mikro konsep
bentuk yang diterapkan pada wisata edukasi ini berupa adaptif (mengadaptasi bentuk bangunan
pedesaan sekitar) dimana kebanyakan bangunan diskeitar menggunkan atap pelana atau perisai, maka
bentuk bangunan yang ada dalam wisata edukasi menggunakan bentuk dasar tersebut. Mikro konsep
ruang interaktif yang digunakan pada wisata edukasi ini diwujudkan dengan batas antara hewan ternak
atau alat pajang berupa zoning yang aman, pembatas zoning berupa beda elevsi atau pagar.
Pengunjung dapat merasakan interaksi langsung dengan kegiatan peternak sapi perah, serta dapat
mempraktikkannya di rumah kelak.
Kata Kunci : Wisata Edukasi,Peternakan Sapi,Pacet,Mojokerto
S04-4431 | 443 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain