ANALISIS SISTEM MANUFAKTUR PADA PEMBUATAN MESIN PERONTOK PADI MIL M-14
ABSTRAK
Padi sebelum diolah menjadi beras perlu dilkukan proses perontokan,
dalam tahap ini kehilangan hasil akibat ketidak tepatan dalam melakukan
perontokan dapat menggurangi hasil panen. Oleh karena itu penulis mencoba
membuat suatu terobosan dengan mengembangkan suatu mesin Perontok Padi
“MIL M-14”, nama MIL ini kita ambil dari nama tim kami yang beranggotakan tiga
orang, sedangkan nama MT 14 diambil karena penulis dari angkatan 2014, mesin
ini menggunakan motor bensin 5,5 hp sebagai penggeraknya, dengan drum
threser sebagai perontok padi.
Dalam proses pembuatan mesin tersebut perlu dilakukan beberapa
analisa antara lain dengan menghitung laju produksi, yang kemudian dapat
mengetahui kapasitas produksi. Selanjutnya menghitung biaya produksi untuk
mengetahui berapa biaya per unitnya yang dibutuhkan untuk pembuatan suatu
mesin Perontok Padi “MIL M-14”. kemudian dengan analisa titik impas dengan
metode Break Event Point. (BEP) kita akan mengetahui titik impasnya.
Hasil perhitungan diperoleh MLT sebesar 99,97 jam/batch waktu produksi
(Tp) diperoleh 833,11 menit/batch, maka laju produksi adalah (Rp) 0,6 unit/hari,
harga per unit adalah Rp 10.649.134 /unit, kapasitas produksi tiap bulannya
sebanyak (Pc) 4 unit/bulan, BEP (Q) yaitu 1 unit. Sedangkan laba bersih jika 4 unit
terjual semua Rp. 9.729.966,- per bulan, dan dari analisa didapatkan titik impas
dari produksi tersebut sebanyak Rp= Rp.7.036.007,-tiap bulannya, pay back
periode = 4,4 bulan.
Kata kunci : break even point, kapasitas produksi, mesin perontok padi, payback
periode, sistem manufaktur.
S02-13221 | 1322 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain