PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN KERETA API DI PAMEKASAN MADURA
ABSTRAK
Pada tahun 1987, pemerintah resmi menutup jalur Kereta Api di wilayah Madura yang dibuat
oleh pemerintah Belanda termasuk di Kabupaten Pamekasan yang merupakan Stasiun
terbesar dikarenakan Pamekasan merupakan pusat Karesidenan pemerintah Belanda
saat itu. Dengan semakin berkembangnya pemerataan ekonomi, Kabupaten Pamekasan
memerlukan moda transportasi yang lebih cepat, efisien dan ramah lingkungan.
Berdasarkan surat Nomor: 050/248/432.402/2015, pemerintah kabupaten Pamekasan
mengajukan permohonan untuk menghidupkan kembali Kereta Api dan merelokasi Stasiun
karena sudah tidak representatif ke wilayah bagian timur - selatan yang merupakan pintu
masuk wilayah kabupaten Pamekasan sebagai wuj ud pengembangan wilayah serta sudah terintegrasi dengan Terminal kabupaten Pamekasan Ronggo Sukowati.
Perencanaan dan perancangan Stasiun ini menggunakan arsitektur Simbolik. Penerapan
tema arsitektur simbolik pada bangunan Stasiun Kereta Api ini diharapkan mampu
memberikan pemahaman dibidang arsitektur simbolik dan budaya, yang diaplikasikan
dengan konsep lambang Kabupaten Pamekasan terutama pada penataan lahan, bentuk
bangunan dan penataan ruang yang sesuai dengan kebutuhan, dan pentingnya peranan
lingkungan sekitar terhadap lingkungan baru. Desain Stasiun Kereta Api ini diharapkan juga
menjadi fasilitas kebanggaan dalam konteks transportasi.
Kata kunci : Stasiun, Kereta Api, Simbolik, Mekkas Jetna Paksa Jenneng Dibi, Madu
Ganda Mangesti Tunggal, Atap Joglo Madura
S04-4691 | 469 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain