PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT EDUKASI DAN KEGIATAN PECINTA ALAM DI SURABAYA
ABSTRAK
Kegiatan yang berhubungan dengan alam seperti pendakian gunung,
penyelaman bawah laut, ekplorasi hutan akhir – akhir ini menjadi hal yang marak
dikalangan masyarakat khususnya anak muda. Perkembangan teknologi informasi
seperti media sosial mendongkrak pariwisata alam khususnya di Indonesia. Alam
yang awalnya asri menjadi rusak sebab minimnya tentang pegetahuan kegiatan
alam seperti bertahan hidup di hutan dan pelestarian alam menimbulkan tindakan
yang tidak diinginkan saat di alam bebas. Hadirnya pusat edukasi dan kegiatan
pecinta alam ini akan memberikan wadah untuk belajar dan berlatih bagi komunitas
pecinta alam, individu, lapisan masyarakat serta pelajar. Dalam penyelesaian
proyek ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif, Tujuannya adalah
untuk mendalami atau mengamati dan mempelajari secara intensif tentang latar
belakang sejarah dan perkembangan kegiatan pecinta alam khususnya di Surabaya
Pusat edukasi dan kegiatan pecinta alam ini akan dirancang dan ditempatkan
pada kawasan berkembang pada Surabaya bagian Barat tepatnya di Jalan Raya
Menganti, Surabaya. Batasan proyek pada bagian Utara site adalah permukiman
warga, bagian Timur adalah perumahan dan pada bagian Barat dan Selatan adalah
lahan kosong. Site memiliki luas lahan ± 5 hektar yang akan mengakomodir dan
memiliki beberapa fasilitas kegiatan pecinta alam seperti kegiatan panjat tebing,
menyelam, edukasi hutan penangkaran flora, edukasi SAR, serta pengamatan
sosial budaya. Terdapat juga fasilitas pendukung untuk menunjang berjalannya
aktifitas seperti klinik, perpustakaan tentang kegiatan alam dan toko penjual
perlengkapan kegiatan alam.
Menerapkan tema arsitektur berwawasan lingkungan dengan menciptakan
korelasi antar ruang luar dan ruang dalam sehingga terdapat banyak bukaan pada
bangunan yang menggambarkan value pecinta alam yang memiliki sifat terbuka dan
jujur. Konsep makro yang digunakan adalah kreatif, dalam penerapannya mampu
menampilkan pengolahan bentuk bengunan yang unik, serta menggunakan material
yang dapat menyeimbangkan antara bangunan dan lingkungan sekitar,
memaksimalkan view luar maupun dalam. Tata lahan didesain dengan
menggunakan mikro konsep komunikatif, dimana desain jalur dan pembagian area
yang jelas demi memudahkan aksebilitas dan sirkulasi bagi pengunjung dan
pengelola. Desain bentuk bangunan ekspresif, yang akan menggambarkan kegiatan
dalam bangunan dan ditampilkan ke tampak dan fasade bangunan. Serta desain
ruang yang semangat diharapkan mampu menciptakan value alam yang semestinya
dan memberikan pengalaman ruang yang menarik bagi pengguna maupun
pengunjung agar kegiatan dapat berjalan dengan maksimal dan memberi dampak
positif pada manusia dan alam.
Kata kunci : Edukasi, Kegiatan, Pusat, Pecinta Alam, Surabaya
S04-4711 | 471 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain