PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT BUDAYA KUTAI DI TENGGARONG
ABTRAK
Suku Kutai merupakan salah satu Suku yang ada di Indonesia, Suku ini berasal dari Kalimantan Timur
dan memiliki hubungan dekat dengan Suku Dayak yang ada disana. Kebudayaan dari Suku Kutai ini unik
dan patut kita ketahui sebagai kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Kurangnya masyarakat yang
mengetahui Kebudayaan Kutai membuat Budaya Kutai ini tidak banyak yang mengetahuinya. Karena
pentingnya memperkenalkan dan melestarikan budaya maka dibuatlah sarana dan prasarana yang
menunjang agar masyarakat mengetahui bahwa Suku Kutai merupakan kekayaan budaya yang ada di
Indonesia.
Lokasi yang dipilih untuk dibangunnya Pusat Kebudayaan Kutai ini terletak di Tenggarong, Kalimantan
Timur tepatnya di JL. Mayjen Panjaitan. Penentuan lokasi tersebut didasarkan pada hasil analisis tapak.
Untuk pendekatan desain yang dipakai adalah arsitektur neo vernakular dengan konsep makro adaptif.
Sedangkan untuk konsep mikro tata lahan adalah jelas dan terarah, konsep mikro bentuk adalah adaptif,
dan konsep mikro ruang adalah natural.
Konsep mikro jelas dan terarah pada tata lahan ditunjukkan dalam penataan lahan yang sirkulasinya
langsung mengarah ke tempat tujuan yaitu dengan cara membuat bangunan utama itu sebagai pusat dari
sirkulasi. Konsep mikro adaptif pada bentuk ditunjukkan dalam bentuk yang sesuai dengan lingkungan di
Tenggarong yaitu, menggunakan atap tropis, bentuk bangunan panggung seperti rumah lamin dari
Kalimantan Timur , menggunakan material dan ornamen dari kayu khas Kalimantan yaitu kayu ulin,
sedangkan ornamennya menggunkan ukiran khas Kutai. Konsep mikro natural pada ruang ditunjukkan
dalam suasana ruang yang menggunakan unsur alam seperti kayu, batu alam, dan bambu. Warna yang
dipilih harus menggambarkan suasana yang natural seperti warna putih, cokelat, dan abu-abu.
Kata Kunci : Pusat Budaya Kutai, Arsitektur Neo Vernakular
S04-4761 | 476 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain