PERBANDINGAN RISIKO KONTRAK LUMPSUM, HARGA SATUAN DAN GABUNGAN PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI KOTASURABAYA
ABSTRAK
Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang berisiko karena melibatkan berbagai disiplin
ilmu, sumber daya serta memiliki keunikan. Salah satu risiko pekerjaan konstruksi terletak pada
kontrak. Jenis kontrak konstruksi yang sering digunakan di Indonesia adalah kontrak lumpsum,
harga satuan dan gabungan. Setiap kontrak memiliki aturan yang berbeda dan pastinya
mempunyai risiko yang berbeda bagi kontraktor. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat
risiko kontrak konstruksi dengan metode Analytical Hierarcy Process. Penelitian dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner pada perusahaan kontraktor grade besar dua di kota Surabaya
sebagai responden. Pada metode Analytical Hierarchy Process diketahui tingkat risiko kontrak
konstruksi menggunakan 3 level yaitu tujuan (level 1), kriteria (level 2), alternatif (level 3). Dari
hasil analisa didapat tingkat risiko kontrak konstruksi yang paling berisiko adalah kontrak
lumpsum sebesar 0,70, kontrak gabungan 0,21 dan kontrak harga satuan 0,09. Kontrak lumpsum
merupakan kontrak paling berisiko dikarena pada kontrak lumpsum tidak diperbolehkan adanya
penambahan pekerjaan.
Kata Kunci: risiko, kontrak, Analytical Hierarchy Process (AHP).
S01-7241 | 724 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain