KAJIAN PENGELOLAAN TAILING DENGAN METODE FITOREMEDIASI PADA AREA PENGOLAHAN EMAS RAKYAT DI DESA KERTAJAYA, KECAMATAN SIMPENAN, KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT
ABSTRAK
Pada pertambangan emas rakyat yang berada di Desa Kertajaya, Sukabumi, Jawa
Barat banyak dilakukan pengolahan bijih emas secara tradisional. Pengolahan
dilakukan dengan alat gelondong/tromol. Pemisahan logam emas dari batuan
dilakukan dengan bantuan air raksa (Hg). Metode ini dikenal dengan Amalgamasi.
Selain logam emas yang diperoleh, pengolahan ini juga menghasilkan limbah
padat (Tailing) dan cair yang berpotensi mengandung logam berat berbahaya yaitu
merkuri (Hg). Keberadaan tailing akan berdampak negatif pada lingkungan
khususnya pada tanah sebagai komoditas utama pangan bagi masyarakat
setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat pencemaran pada tanah
di sekitar kolam penampungan limbah pengolahan. Data Titik koordinat serta uji
laboratorium pengambilan sampel tanah yang berada di sekitar kolam
penampungan limbah merupakan langkah yang dilakukan untuk mengetahui luas
area yang telah tercemar serta total jumlah merkuri. Dari hasil pengolahan data
dengan menggunakan software Arcgis metode Inverse Distance Weight, luas area
yang tercemar pada Kampung Cigadog diperkirakan 5,888 Ha dengan rata-rata
jumlah merkuri ± 1,55 ppm/kg, Kampung Pondok Tilu Citamiang diperkirakan
1,476 Ha dengan rata-rata jumlah merkuri ± 0,69 ppm/kg, dan Kampung Kiara 2
diperkirakan 0,040 Ha dengan rata-rata jumlah merkuri 3,42 ppm/kg. Pengelolaan
tailing yang dilakukan masyarakat belum maksimal dalam mengatasi pencemaran
tersebut sehingga perlu penanganan yang cukup serius pada lahan yang dianggap
telah terkontaminasi merkuri. Metode yang direkomendasikan untuk memulihkan
tanah tercemar adalah fitoremediasi. Tumbuhan yang direkomendasikan sebagai
fitoremediator adalah bukan tanaman pangan yang dapat dikonsumsi manusia
maupun binatang. Beberapa tumbuhan darat yang bisa dibudidayakan diantara
tanaman-tanaman yang sudah ada pada tanah tercemar Hg adalah Bunga
Matahari, dan Medang Sedangkan tumbuhan air yang bisa dibudidayakan pada
kolam penampungan limbah pengolahan yang tercemar Hg adalah Eceng
Gondok,, Eceng, dan Kiambang Penelitian ini menghasilkan metode untuk
memulihkan lingkungan tercemar Hg di sekitar area pengolahan bijih emas.
Kata Kunci : Amalgamasi, Fitoremediasi, Merkuri, Tailing, Tanah.
S11-2831 | 283 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain