ANALISIS BIAYA OPERASIONAL AIRLINE (BOA) BANDARA UDARA TRUNOJOYO KABUPATEN SUMENEP DENGAN RUTE SUMENEP-SURABAYA
ABSTRAK
Moda transportasi tercepat dan teraman saat ini adalah moda transportasi udara. Namun sebagian
besar penduduk kabupaten Sumenep yang melakukan perjalanan ke kota Surabaya lebih memilih moda
transportasi darat dibanding moda transportasi udara meski sudah tersedia fasilitas bandar udara.
Menurut Sentari (2017) dari hasil survey responden, rata-rata kemampuan membayar atau Ability To
Pay (ATP) dan kemauan membayar atau Willngess To Pay (WTP) hanya berkisar 34%. Sedangkan nilai
yang memenuhi ATP dan WTP masyarakat hanya sebesar Rp.149.000,00 dibanding harga yang terjadi
yaitu sebesar Rp.263.700,00.Tarif tiket pesawat dari Sumenep ke Surabaya di bandara Trunojoyo saat
ini akan dievaluasi dengan peraturan sebagai berikut yaitu: revisi KM (Keputusan menteri) No 26 Tahun
2010, PM (Peraturan Menteri) No 126 Tahun 2015, dan PM (Peraturan Menteri) No 18 Tahun
2017.Load Factore Pesawat ATR 72 adalah 70% untuk standarisasi Biaya Oprasional Airline (BOA).
Pengumpulan data primer berupa dokumentasi dan survey di Bandra Trunojoyo kemudian untuk data
sekunder berupa pengambilan data tarif dari Bandara Trunojoyo dan pengambilan data dari internet
berupa digital dari peraturan menteri.Hasil evaluasi perhitungan tiga peraturan tersebut menunjukan
bahwa biaya yang terjadi saat ini bukanlah yang paling terjangkau. Hasil perhitungan yang paling
mendekati nilai ATP dan WTP terhadap masyarakat tersebut adalah PM (Peraturan Menteri) no 18
Tahun 2017 yaitu sebesar Rp 217.000.
Kata Kunci : Biaya Oprasional Airline (BOA), Bandara Udara,Analisis Tarif.
S01-7291 | 729 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain