PEMANFAATAN KULIT KAKAO DAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF BIOBRIKET
ABSTRAK
Upaya untuk mencari bahan bakar alternatif dilakukan untuk mengatasi
keterbatasan bahan bakar minyak untuk keperluan rumah tangga. Salah satu bahan
bakar alternatif yang mempunyai potensi besar di Indonesia adalah biomassa.
Kulit kakao dan tempurung kelapa merupakan biomassa yang jumlahnya cukup
melimpah dan sangat potensial bila dimanfaatkan sebagai bahan baku sumber
energi alternatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui briket campuran
kulit kakao dan tempurung kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
alternatif.
Perbandingan bahan baku kulit kakao dan tempurung kelapa dengan 5
variasi, meliputi v1 dengan komposisi 90 %:0 %, v2 dengan komposisi 65 %:25
%, v3 dengan komposisi 45 %:45 %, v4 dengan komposisi 25 %:65 %, dan v5
dengan komposisi 0 %:90 %. Bahan perekat yang digunakan adalah kanji dengan
komposisi masing-masing 10 % dari berat total briket. Karakteristik briket yang
diuji adalah kadar air, kadar abu, zat menguap, dan nilai kalor, kemudian hasilnya
dibandingkan dengan standar kualitas nilai briket berdasarkan Permen esdm No.
047 Tahun 2006.
Karakteristik bahan briket : Arang kakao, kadar air 6%, kadar abu 16%,
zat menguap 53,48%, dan nilai kalor 6.795,9 kal/g dan arang tempurung kelapa,
kadar air 4%, kadar abu di bawah 20%, zat menguap 39,78%, dan nilai kalor
7,182 kal/g.Karakteristik biobriket kulit kakao dan tempurung kelapa memilikii
kadar air di baawah 8%, kadar abu di bawah 20%, zat menguap di atas 15% (
belum memenuhi persyaratan ), dengan nilai kalor tertinggi 7.069,7 kal/g. Berdasarkan 5 variasi biobriket kulit kakao dan tempurung kelapa dalam
penelitian ini yang terbaik adalah variasi 5 memenuhi kadar air, kadar abu dan
nilai kalor, sedangkan zat menguap belum memenuhi.
Kata Kunci: Biobriket, Kulit Kakao, Tempurung Kelapa, Biomassa.
S09-2231 | 223 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain