Pengaruh beda tekanan gas dan posisi pengelasan pada material Mild Stell Pipe terhadap kekuatan tarik dengan metode las TIG
ABSTRAK
Salah satu jenis pengelasan yang ada adalah lah TIG (Tungsten Inert Gas) Las TIG adalah salah satu dari kelompok cara pengelasan busur gas. Las busur adalah cara pengelasan dimana gas dihembuskan ke daerah pengelasan untuk melindungi busur dan logam yang mencair terhadap atmosfir. Pemilihan parameter pengelasan didasarkan arus pengelasan, voltase, polaritas dan kecepatan pengelasan yang dapatmempengaruhipanasyang diberikan kedaerah lasan (HAZ), kedalaman penetrasi, dan sifat mekanis dari material benda kerja tersebut.
Dari latar belakang diatas maka penulis mengambil sebuah permasalahan yaitu ingin mengetahui pengaruh beda tekanan gas dan posisi pengelasan yang berbeda terhadap kekuatan impak dengan metode las TIG. Maksud dan tujuan dalam penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh beda tekanan gas dan posisi pengelasan yang berbeda terhadap kekuatan tarikdengan metode las TIG. Setelah penulis melakukan serangkaian penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya : Untuk uji tarik didapatkan Tegangan maksimum (σu) pada pengelasan TIG dengan posisi flat di dapatkan nilai tertinggi pada tekanan gas argon 12 psi yaitu sebesar 51,97 kg/mm2. Sedangkan pada pengelasan dengan posisi horisontal di dapatkan nilai tertinggi pada tekanan gasargon 15 psiyaitu sebesar52,79 kg/mm2. UjiFoto Makro didapatkan Pengelasan TIG dengan posisi pengelasan Flat dan Horisontal di dapatkanahwa pengelasan dengan menggunakan tekanan gas 18 psi mempunyai lebar HAZ sebesar 18 mm. Disini dapat disimpulkan bahwa semakin besar tekanan gas yang diberikan maka semakin besar pula lebar HAZnya dikarenakan masukan panas yang semakin tinggi. Dari kedua posisi pengelasan yang digunakan disini dapat dilihat bahwa pengelasan TIG dengan posisi horisontal mempunyai lebar HAZ yang lebih lebar dibandingkan dengan posisi pengelasan flat. Hal ini disebabkan karena adanya penahanan pada saat pengelasan, sehingga waktu yang dibutuhkan agak lama menyebabkan masukan panas pada saat pengelasan semakin besarpula.
Kata Kunci: Las TIG, HAZ, Gas Argon
S02-4191 | 419 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain