SIPIL : SIMULASI MANAJEMEN & REKAYASA LALU LINTAS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL PADA JALAN MERDEKA - JALAN SERUNI - JALAN KELUD KOTA BLITAR
Simpang empat tak bersinyal Jalan Merdeka – Jalan Kelud – Jalan Seruni Kota Blitar
merupakan jalan kolektor yang digunakan sebagai penghubungkan wilayah Kabupaten Blitar.
Disekitar simpang merupakan daerah komersil seperti pusat perbelanjaan dan pusat
pemerintahan. Hal ini menyebabkan kemacetan di lokasi persimpangan. Untuk mengatasi hal
tersebut perlu dilakukan rekayasa lalu lintas. Metode yang digunakan adalah metode survei
LHR (lalu lintas harian rata – rata) dan metode survei geometrik. Semua data direkap dan
dianalisis menggunakan MKJI 1997 (Manual Kapasitas Jalan Indonesia). Adapun beberapa
alternatif solusi yang diberikan. Pertama, rambu larangan parkir dan rambu larangan berhenti
di setiap pendekatan simpang. Kedua, dipasang rambu larangan parkir dan rambu larangan
berhenti serta membuat hambatan samping menjadi rendah. Ketiga, dipasang rambu larangan
berhenti serta jenis kendaraan HV dilarang melintas pada jam puncak. Keempat, dilakukan
rekayasa lalu lintas dengan perubahan arah menjadi satu arah pada Jl. Kelud. Pada kondisi
awal kapasitas 2857 smp/jam, hambatan samping 0,89, derajat kejenuhan (DS) = 0,93 dan
tundaan sebesar 24,83 det/smp. Nilai tersebut jauh dari nilai yang disarankan Permen
Perhubungan No. 96 tahun 2015 untuk simpang pada jalan kolektor, yaitu Tundaan (D) = 5 –
15 det/smp, oleh karena itu , dilakukan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan dan
menghasilkan Tundaan (D) = 13,34 det/smp.
Kata kunci : Simpang Tak Bersinyal, Kapasitas, Tundaan (D).
S01-7511 | 751 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain