PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN KEGIATAN MENYELAM DAN SNORKELING DI PULAU POMBO-MALUKU
ABSTRAK
Menyelam dan snorkeling merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan
namun sangat berposensi bahaya bila tidak memiliki pengetahuan dasar selam.
Kasus yang banyak ditemukan berupa pecah gendang telinga, sesak nafas karena
dekompresi bahkan berujung kematian. Diharapkan dengan adanya pelatihan
menyelam dan snorkeling di pulau pombo ini dapat meminimalkan kecelakaan selam
di Maluku serta mengedukasi masyarakat tentang menyelam dan snorkeling agar
menjaga terumbu karang Maluku dan memaksimalkan kegiatan laut untuk mencegah
pengeboman liar oleh kapal-kapal ikan. Metode yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif dengan langkah-langkah penelitian berupa study kepustakaan,
survey dan observasi, wawancara serta study literatur dan dokumentasi.
Lokasi perencanaan dan perancangan pusat pelatihan kegiatan menyelam
dan snorkeling ini berada di pulau pombo dengan luas pulau 4 KM
2
, pulau ini dapat
diakses dari pulau ambon, pulau haruku dan pulau seram dengan potensi view from
site yang sangat baik pada posisi terbit dan terbenamnya matahari sehingga
dimaksimalkan pengguna untuk no deco dive dalam perpanjangan waktu surface
interval. Luas lahan yang digunakan disini adalah 3.441 m
2
dimana terdapat fasilitas
utama berupa gedung pengelolah, gedung kelas privat dan semi privat, gedung
Kelas Instruktur, dive center, snorkeling center, juga fasilitas penunjang berupa
rumah pengisian tabung, asrama peserta, asrama dive master dan instruktur,
restoran, café, toko alat selam dan snorkeling, kolam latihan serta bungalow.
Penerapan Tema Arsitektur Berwawasan Lingkungan lebih mengarah pada
penggunaan material alami seperti penggunaan struktur kayu maupun penutup atap
dari daun kelapa dan daun sagu serta pemaksimalan potensi-potensi alam disekitar
untuk lahan maupun bangunan seperti pohon-pohon rindang dan potensi
pemandangan laut. Konsep tatanan lahan “rekreatif adaptif” untuk pemaksimalan
penggunaan lahan secara tertata yang dudukung oleh sirkulasi yang baik, dan
pembagian zona, baik latihan maupun kegiatan menyelam dan snorkeling. Mikro
konsep bentuk “komunikatif” untuk megangkat serta mengkomunikasikan bentuk
bangunan Maluku yaitu Baileo dalam penerapan konsep bangunan panggung, serta
bentuk atap. Mikro konsep ruang “efektif” adalah dengan menghadirkan ornamenornamen
serta
finishing
interior
bangunan
Maluku.
Dengan
tema
dan
konsep
desain
ini
dapat
menciptakan
untukmemenuhikebutuhandarikegiatan-kegiatanyangakandilaksanakandidalamnya.
KataKunci:Menyelam,Snorkeling,PulauPombo,Maluku
S04-5081 | 508 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain