TEXT
ANALISIS KEBUTUHAN PERPANJANGAN BENTANG JEMBATAN PENYEBRANGAN ORANG (JPO) PADA BANK MANDIRI-SMKN 3 SURABAYA JL AHMAD YANI
ABSTRAK
Jembatan penyeberangan orang (JPO) dibuat untuk mengatasi konflik antara pejalan kaki
dengan lalu lintas yang berpengaruh bagi keselamatan, keamanan, kenyamanan dan
ketertiban lalu lintas. Akan tetapi pembangunan JPO memerlukan biaya yang cukup tinggi,
sehingga perlu ditinjau efektifitasnya. JPO yang terletak pada SMKN 3 Surabaya, semula
bentang dan kakinya hanya mencapai Ruas Jalan Utama / Protokol Jl. Ahmad Yani.
Sehingga perlu dilakukan perpanjangan bentang JPO. Penelitian ini menilai kesesuaian fisik
JPO berdasarkan peraturan Departemen Pekerjaan Umum Nomor : 027/T/Bt/1995, Tingkat
pelayanan ruas jalan di bawah JPO berdasarkan PM.96 tahun 2015 dan menganalisis
kelayakan perpanjangan bentang JPO menurut kriteria penentuan fasilitas penyeberangan
tidak sebidang (Kementerian PUPR No: Pd 03 - 2017 – B). Dari hasil analisis diketahui
bahwa kondisi jembatan penyeberangan masih belum memenuhi semua persyaratan dalam
peraturan Departemen Pekerjaan Umum Nomor : 027/T/Bt/1995, yaitu jarak JPO dari
persimpangan jalan 15 m sedangkan menurut DPU Bina marga minimum jarak JPO dari
persimpangan 50 m, dan perletakan tangga dan kepala jembatan masih pada trotoar sehingga
mengganggu pejalan kaki, tingkat pelayanan ruas jalan dibawah JPO adalah Kategori F
(DS>1 dan kecepatan ruas jalan < 29 km/jam) dan jumlah rata-rata pejalan kaki pada
jam sibuk 14,25 < 1.100 pejalan kaki/jam dan volume kendaraan 42.758,75 > 750
kendaraan/jam, PV 2 > 2xl0 8 sehingga dapat ditarik kesimpulan JPO SMKN 3 Surabaya layak
untuk diperpanjang karena memenuhi kriteria penentuan fasilitas penyeberangan tidak
sebidang.
Kata kunci : Jembatan Penyeberangan Orang, JPO, Kriteria Penentuan Fasilitas
Penyeberangan Tidak Sebidang.
S01-7651 | S01-7651 SET 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain