Analisa sistem manufaktur proses pembuatan aluminium tube pada kemasan lem berdiameter 25 mm x 135 mm di PT. Surya Tubalindo
ABSTRAK
Dalam usaha untuk mendirikan suatu perusahaan akan berusaha berfikir bagaimana cara untuk bisa mengembalikan modal dan tetunya juga berfikir bagaimana dalam menjalankan usaha tersebut bisa mendapatkan keuntungan. Dengan begitu diharuskan memahami tentang teori titik impas atau teori B.E.P terlebih dahulu, salah satunya yaitu dengan mempertimbangkan kelayakan dalam berinvestasi agar tidak mengalami kerugian, termasuk juga dalam produk alumunium tubepada kemasan lem yang merupakan produksi dari PT. SURYA TUBALINDO yang perlu dianalisa agar dapat berapa minimal perusahaan harus berproduksi untuk menjual barang tersebut agar tidak terjadi kerugian. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan beberapa analisa antara lain, dengan menghitung waktu produksi dari perusahaan tersebut, yang kemudian dapat diketahui kapasitas produksi untuk mengetahui biaya produksi dalam proses pembuatan alumunium tubepada kemasan lem setiap unitnya. Dilanjutkan dengan analisa titik impas dengan menggunakan metode Break Event Point ( metode B.E.P ).
Setelah menganalisa dan melakukan perhitungan, maka didapatkan waktu produksi Tp = 0,00106676 menit/unit. Dari waktu produksi,didapatkan maka laju produksi adalah Rp = 56245 unit/jam, sehingga didapatkan kapasitas produksi tiap bulannya sebanyak 1.406.125 unit/bulan. Dari hasil analisa didapat titik impas dari perusahan tersebut 528.173 unit/bulan. Jadi nyata N > BEP N sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan mendapatkan keuntungan dan didapatkan Margin Of Safety ratio sebesar 62,43 %.
Kata kunci : Manufacturing load time, Waktu produksi,Laju produksi, Biaya produksi, Kapasitas produksi.
S02-4481 | 448 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain