TEKS
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT EDUKASI DAN PENGOLAHAN JAGUNG DI KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR TEMA : ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN
ABSTRAK
Jagung memiliki fungsi yang multiguna, dapat dimanfaatkan berbagai macam jenis
olahan produk bahan mentah maupun matang, yaitu berupa produk makanan dan
minuman. Tidak hanya itu, limbah jagung seperti tongkol dan kulit juga dapat dijadikan
sebuah produk kerajinan tangan. Maka, perlunya perhatian mengenai banyaknya manfaat
yang ada dalam jagung. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian
deskriptif, Studi lapangan dengan survey langsung pada obyek yang dipilih yaitu Repoeblik
Telo-Malang dan wisata edukasi Kebun Pak Budi-Pasuruan. Studi literatur diperoleh
melalui media internet, obyek yang dipilih adalah Kampung Coklat-Blitar, Charlie’s
Chocolate Factory-Bali, Chocolarium Maestrani–Swiss, dan Tangshan Organic Farm–
China.
Lokasi strategis di jalan utama perbatasan antar kota yang berada di Jl.Babat-Tuban,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Lahan cukup luas yang berpotensi sebagai lahan
pertanian dekat dengan persawahan yang mendukung. Memiliki kondisi geografis yang
datar dan kering, dengan luas lahan 3,04 Hektar. Adapun batas-batasnya yaitu : sebelah
Utara berbatasan dengan areal persawahan, sebelah Timur berbatasan dengan pasar
Agrobisnis Semando dan jalan Petrokimia-Gresik, sebelah Selatan berbatasan dengan
jalan utama perbatas Lamongan-Tuban, dan sebelah Barat berbatasan dengan
permukiman penduduk. Desain rancangan terdapat fasilitas utama berupa fasilitas edukasi,
fasilitas pengolahan, laboratorium. Fasilitas penunjang berupa green house, kantor
pengelola, gedung serbaguna, showroom / penjualan, masjid, asrama, taman dan fasilitas
servis.
Pendekatan tema Arsitektur Berwawasan Lingkungan dipilih karena dengan tema
tersebut fungsi dan kegiatan yang ada di dalam bangunan dapat mendukung dan
menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar. Konsep makro “Komunikatif” menyesuaikan
bentuk massa dan fungsi bangunan yang merupakan Pusat Edukasi Dan Pengolahan
berbahan dasar jagung, fasilitas yang disediakan untuk mengembangkan potensi diri
kepada penggunjung agar mudah dipahami secara visual maupun unity. Konsep mikro
tatanan lahan “Adaptif” yang menonjolkan atap bangunan berbentuk pelana dan
penggunaan elemen lansekap dengan menyesuaikan kondisi lingkungan sekitarnya.
Konsep mikro bentuk “Ekspresif” yaitu menciptakan bentuk yang mampu mengungkapkan
ekspresi dari fungsi bangunan dengan pemberian shading berbentuk tongkol jagung pada
facade bangunan, yaitu sebagai Pusat Edukasi Dan Pengolahan Jagung. Konsep mikro
ruang “Alami” menciptakan suasana bernuansa alam yang mempunyai kesan sejuk dan
nyaman dalam ruangan. Mayoritas material pembentuk ruang terbuat dari bahan alam yaitu
kayu, genteng, batu bata, dengan tampilan warna soft dan natural, sehingga pengunjung
akan merasa santai, dekat, dan hangat.
Kata Kunci : Edukasi, Pengolahan, Jagung, Berwawasan Lingkungan.
S04-5391 | S04-5391 RUM 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain