TEKS
IMPLEMENTASI ALGORITMA IMPROVED K-MEANS PADA DATA TITIK PANAS (HOTSPOT) PERMUKAAN BUMI
abstrak
Hotspot atau titik panas diindikasikan sebagai lokasi kebakaran hutan dan
lahan. Dari latar belakang kegunaan titik panas(hotspot) tersebut kami melakukan
penelitian tentang mengatasi kebakaran khususnya di wilayah hutan, dengan cara
mengelompokkan data titik panas (hotspot). Penelitian ini berfungsi untuk
mengetahui titik centroid dan cluster di daerah rawan kebakaran. Pada penelitian
ini digunakan metode Improved K-Means untuk mengetahui centroid titik panas
(hotspot) di wilayah Asia Tenggara. Metode Improved K-Meansmerupakan metode
K-means dengan penambahan teknik LOF untuk menghapus data outlier. Pada
penelitian ini di tentukan jumlah K yaitu K=10, K=15, K=20, K=25, K=30, K=35,
K=40, K=45 dan K=50. Hasil penelitian pengelompokan data titik panas bumi
menggunakan Improved K-Means mendapatkan hasil nilai klaster terbaik pada
jumlah klaster optimal K=20. Pada penelitian ini, nilai rata-rata SSE Improved K-
Means sebesar 33285,56 dan nilai rata-rata SSE K-Means sebesar 37469,22.
Kata kunci : Titik Panas (hostpot). Improved K-Means, Clustering.
S06-19871 | S06-19871 PAM 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain