PENGARUH DIAMETER ELEKTRODA DAN KECEPATAN LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MAKRO PADA BAJA AISI 1050 DENGAN PROSES LAS TIG
ABSTRAK
Las TIG (Tungsten Inert Gas Welding) adalah proses pegelasan dimana
busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (Elektroda tak terumpan)
dengan benda kerja. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas pelindung mulia
seperti argon dan helium. Tungsten yang tinggi atau paduan umumnya
digunakan elektroda yang nonconsumable. Busur listrik terbentuk diujung
elektroda dan benda kerja. Bahan pengisi/filler (berupa batang atau kawat) harus
ditambahkan ketika deposit logam dibutuhkan.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Diameter Elektroda
Tungsten dan Kecepatan Las terhadap kekuatan tarik, kekerasan dan struktur
Makro pada baja AISI 1050. Pungujian yang digunakan adalah pengujian tarik, uji
kekerasan dan pengamatan struktur makro. Variasi diameter Elektroda yang
digunakan adalah 1,6mm, 2,4mm dan 3,2mm. sedangkan variasi kecepatan yang
digunakan adalah 1mm/det, 1,5mm/det dan 2mm/det.
Hasil dari pengujian didapatkan bahwa diameter elektroda tungsten dan
kecepatan las mempengaruhi kekuatan tarik dan kekerasan. Kekuatan tarik
tertinggi adalah diameter elektroda Tungsten 2,4mm dengan kecepatan las
1mm/det dengan hasil sebesar 245 MPa , dan Kekerasan tertinggi pada Diameter
Elektroda Tungsten 2,4mm Kecepatan las 2mm/det dengan hasil sebesar 41.125
HRC pada logam las. Semakin cepat kecepatan las maka semakin tinggi
kekerasan. Pengamatan struktur makro penetrasi yang paling dalam dengan
kecepatan las 1mm/det, Sedangkan Diameter elektroda Tungsten 3,2
menghasilkan Electrical Arc yang lebih lebar.
Kata kunci : Las TIG, Diameter Elektroda tungsten, kecepatan Las, Kekuatan Tarik,
Kekerasan Struktur Makro,
S02-14011 | S02-14011 ANA 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain