TEKS
RANCANG BANGUN LOAD BALANCING SERVER PADA RASPBERRY PI 3
ABSTRAK
Kegagalan server merupakan suatu kondisi dimana server tidak dapat melayani
client yang mengakibatkan user tidak bisa mengakses informasi yang dimiliki oleh
server. Penyebab kegagalan server karena terlalu sibuk, sehingga kapasitas server
melebihi batas yang menyebabkan server mengalami kegagalan. Clustering menawarkan
solusi untuk dapat menangani perpindahan tugas atau pemerataan beban apabila terjadi
kerusakan pada salah satu server. Clustering dapat digunakan untuk load balancing
cluster. Load balancing berperan dalam membagi beban pada layanan baik pada
sekumpulan server atau perangkat jaringan. Pengujian Load Balancing menggunakan
software yang bernama Httperf. Httperf menampilkan nilai sesuai parameter. Parameter
yang digunakan adalah Throughput, Response Time dan Error. Pengujian dilakukan pada
dua Raspberry Pi yang sudah terpasang Web Server. Pengujian dilakukan sebanyak 30
kali pada masing-masing request untuk melihat hasil kecenderungan penelitian dan hasil
tersebut kemudian dihitung nilai rata-rata nya. Hasil pengujian menunjukkan load
balancing menggunakan nginx lebih efektif untuk menangani beban server dari pada load
balancing menggunakan haproxy. Hal ini membuktikan bahwa performance dari load
balancing server nginx lebih baik dari pada load balancing server haproxy. Hasil Load
balancing haproxy pengujian throughput memperoleh nilai rata-rata 10,99 kbps,
pengujian response time memperoleh nilai rata-rata 5190,96 ms dan pengujian error
memiliki nilai rata-rata 14,90 peluang terjadinya error. Hasil load balancing server nginx
pengujian throughput memperoleh nilai rata-rata 11,85 kbps, pengujian response time
memperoleh nilai rata-rata 4902,17 ms, pengujian error memiliki nilai rata-rata 13,93
peluang terjadinya error.
Kata Kunci : Load Balancing, Nginx, Server, Httperf, Raspberry
S14-1411 | S14-1411 PRA 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain