TEKS
PENGARUH PENYAMBUNGAN PELAT LAMA DENGAN YANG BARU PADA PEKERJAAN REPARASI PELAT BAJA BADAN KAPAL DITINJAU DARI SEGI TEKNIS
ABSTRAK
Pada reparasi pelat konstruksi badan kapal terjadi penggantian pelat lama dengan yang baru
dimana kedua penyambungan dilakukan dengan proses pengelasan. Salah satunya
menggunakan pengelasan SMAW dimana pengelasan ini dilakukan dibanyak galangan di
Indonesia. Penelitian ini untuk mengetahui kekuatan tarik dan cacat pengelasan pada proses
reparasi pelat konstruksi baja badan kapal dengan ketebalan dan posisi yang bervariasi . Data
yang dipakai dalam penelitian ini didapatkan dari hasil pengujian tarik yang menggunakan
Standar ASTM (American Standar Testing and Material) dan metode NDT (Non Detructive
Test) atau pengujian cacat las tanpa merusak material dengan bantuan cairan penetrant.
Berdasarkan analisis dari pengujian tarik pada variasi ke tiga material didapatkan nilai dari
tegangan maximal pada pelat 10mm dengan 10mm dengan posisi vertical sebesar 0,24
KN/mm² tegangan luluh sebesar 0,12 KN/mm² dan nilai elongation sebesar 0,6% pelat 10 mm
dengan 9 mm dengan posisi yang sama sebesar 0,12 kN/mm² tegangan luluh sebesar 0,8
kN/mm² serta nilai elongation sebesar 0,4 %. Pada sambungan las vertikal dengan sambungan
pelat 8 mm dengan 7 mm, tegangan maximal sebesar 0,10 kN/mm², tegangan luluh sebesar
0,6 kN/mm² dan nilai elongation-nya 0,2 %. Pada pengelasan horizontal denganketebaln pelat
10mm dengan 10mm didapatkan nilai tegangan maximal sebesar 0,32 KN/mm² tegangan luluh
sebesar 0,16 KN/mm² serta nilai elongation sebesar 0,7% dan ketebalan pelat 10 mm dan 9
mm didapatkan nilai tegangan maximal sebesar 0,24 kN/mm², tegangan luluh sebesar 0,11
kN/mm² dan elongation sebesar 0,3%. Pada sambungan pelat 8 mm dengan 7 mm posisi
pengelasan horizontal didapatkan nilai tegangan maximal sebesar 0,12 kN/mm², tegangan
luluh sebesar 0,8 kN/mm² serta elongation sebesar 0,4 %. Dari hasil pengujian tarik tersebut
dapat disimpulkan kekuatan tarik sambungan pengelasan masih dalam katagori Standar ASTM
yaitu sebesar 5% dari tegangan maximal walaupun terjadi perbedaan ketebalan pelat pada
sambungan las. Cacat las yang sering timbul pada posisi pengelasan vertikal dan horizontal
adalah undercut atau kurang terisi penuh pada bagian pinggir las. Hal ini dapat diatasi dengan
meratakan permukaan yang terkena undercut dengan gerinda.
Kata kunci : Elongation, Kekuatan tarik, Sambungan las, Reparasi badan kapal
S05-2551 | S05-2551 SAD 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain