TEKS
ANALISIS KUALITAS BATUGAMPING SEBAGAI BAHAN BAKU SEMEN PORTLAND DI DESA SOLOKURO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN SOLOKURO, KABUPATEN LAMONGAN, PROVINSI JAWA TIMUR
ABSTRAK
Batugamping pada daerah Solokuro dan sekitarnya tersebar cukup luas dan
memiliki bentuk yang jelas dan resisten terhadap erosi sehingga dapat terlihat dengan
jelas, berupa bukit batugamping seperti bukit Sukowati dan juga tersingkap dengan jelas
pada daerah pemukiman dan persawahan warga setempat. Jumlah batugamping yang
banyak memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan tambang industri terutama
industri semen Portland yang memiliki bahan utama yaitu batugamping. Dengan
demikian pemanfaatan batugamping pada daerah Solokuro dan sekitarnya lebih
maksimal.
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah dengan melakukan
pemetaan geologi permukaan, dan analisis X-Ray Flourescene (XRF). Pemetaan geologi
permukaan dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi pada daerah penelitian,
sedangkan analisis X-Ray Flourescene (XRF) dilakukan untuk mengetahui kandungan
kimia batugamping.
Kondisi geomorfologi pada daerah penelitian berupa satuan Dataran Denudasional
dan satuan Lereng Karst Denudasional, terdiri atas 3 satuan batuan berupa satuan
batulempung karbonatan, satuan batugamping terumbu, dan satuan batugamping klastik
yang terbentuk pada daerah Neritik pada Kala Eosen hingga Pliosen. Struktur yang
berkembang pada daerah penelitian berupa perlipatan dan kekar dengan arah tegasan
utama berarah utara-selatan. Batugamping pada daerah penelitian memiliki kandungan
CaO yang berkisar 90,77 % hingga 96,98% yang melebihi kadar maksimum CaO yang
dianjurkan yaitu 67% (Tjokrodimuljo, 1996). Kandungan CaO yang terlalu tinggi
menyebabkan semen yang akan dihasilkan menjadi mudah pecah. Secara umum
batugamping pada daerah penelitian tidak cocok digunakan sebagai bahan baku semen
Portland.
Kata Kunci : Semen Portland, X-Ray Flourescene, Solokuro, Batugamping.
S12-1561 | S12-1561 PAR 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain