TEKS
EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI TEMBAKAU (NICOTIANA TABACUM L) DENGAN MENGGUNAKAN METODE MICROWAVE-ASISTED EXTRACTION (MAE)
ABSTRAK
Produksi tembakau di Indonesia pada tahun 2017 adalah 198.296 ton dengan jumlah
produksi yang besar diharapkan pemanfaatan tembakau menjadi produk non-rokok bisa
ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya microwave, waktu
ekstraksi dan ratio feed to solvent dengan metode Microwave-Assisted Extraction(MAE)
terhadap peningkatan yield minyak atsiri tembakau serta mengetahui komponen minyak
atsiri tembakau. Penelitian ini dimulai dengan tembakau dimasukkan kedalam labu alas
bulat dan menambahkan pelarut aquadest sebanyak 400 mL. Dua metode yang digunakan
yaitu MAE dengan distilasi langsung dan MAE dengan distilasi terpisah. Pada penelitian
ini menggunakan daya microwave 100 W dan 370 W. Waktu Ekstraksi yang digunakan
adalah 10, 15, 20, 25 dan 30 menit. Rasio feed to solvent yang diguanakan adalah 0,125;
0,175; 0,225; 0,275 dan 0,325 gr/ml. Kemudian, lakukan ekstraksi sesuai variabel waktu
yang diberikan. Minyak astsiri, air dan tar dipisahkan dalam corong pemisah, kemudian
menampung minyak tersebut pada botol sampel. Minyak atsiri yang diperoleh ditimbang
dengan menggunakan neraca analitik. Kemudian lakukan analisa berdasarkan yield,
densitas dan GC terhadap minyak atsiri yang dihasilkan. Hasil yang diperoleh adalah
metode MAE dengan distilasi terpisah menghasilkan yield tertinggi 4,69% pada rasio
massa/pelarut 0,275 gr/mL pada waktu 30 menit dan daya 380 Watt. Komponen tertinggi
untuk minyak atsiri temabakau dengan metode microwave assisted extraction adalah
Euganol 83,30,%, Neophytadiena sebesar 1,09%, dan Cembrene sebesar 0,07%.
Kata Kunci : Ekstraksi, Atsiri, Tembakau, Microwave-Asisted Extraction (MAE)
S08-3081 | S08-3081 AIN 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain