TEKS
PENGARUH VOLUME DAN JENIS PELARUT SERTA DAYA MICROWAVE PADA PEMBUATAN MINYAK ATSIRI CENGKEH MENGGUNAKAN METODE MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION
ABSTRAK
Syzygium Aromaticum atau dikenal dengan tanaman cengkeh adalah tunas aromatik dari
pohon cemara berukuran sedang dari family Myrtaceae. Pada tahun 2018 hasil panen
cengkeh yaitu 130.000 ton dengan luas lahan 500.000 hektare. Tanaman ini dapat
dimanfaatkan sebagai minyak atsiri dikarenakan tanaman cengkeh memiliki bau aromatik
yang khas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari volume dan jenis
pelarut, daya microwave, serta waktu ekstraksi terhadap yield minyak atsiri cengkeh yang
dihasilkan menggunakan metode MAE (Microwave Assisted Extraction). Proses
pembuatan minyak atsiri cengkeh ini dimulai dangan tahap persiapan bahan baku. Proses
ekstraksi dilakukan menggunakan metode ekstraksi MAE sesuai variasi pelarut etanol dan
n-Heksana, daya microwave 100 Watt dan 380 Watt, volume pelarut 150, 200, 250, 300
dan 350 ml serta waktu ekstraksi 10, 15, 20, 25 dan 30 menit. Proses recovery solvent
dilakukan dengan menggunakan alat destilasi untuk memisahkan antara minyak atsiri
cengkeh dengan pelarut. Minyak atsiri cengkeh yang dihasilkan ditampung di dalam botol
kaca bertutup. Analisa dilakukan terhadap minyak atsiri cengkeh berdasarkan uji densitas,
yield, dan GC. Hasil dari penelitian minyak atsiri cengkeh ini dihasilkan yield tertinggi 26,6
% menggunakan variabel pelarut etanol 350 ml dan daya power microwave 380 Watt.
Analisa didasarkan uji GC-MS menunjukkan minyak atsiri cengkeh memiliki kandungan
komponen tertinggi berupa Eugenol sebesar 47,61 %, trans-Caryophyllene sebesar
12,23%, dan alpha-Caryophyllene sebesar 1,87%.
Kata Kunci : Minyak atsiri, Cengkeh, n-Heksana, Etanol, Ekstraksi
S08-3101 | S08-3101 FIK 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain