TEKS
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN WADAH KREATIFVITAS LANSIA DAN PANTI JOMPO "TAMAN EDELWEISS" DI
ABSTRAK
Panti Jompo merupakan wadah untuk mengurus dan merawat orang jompo. Kota
Yogyakarta memiliki jumlah penduduk lansia terbanyak di Indonesia. Maka perlu diimbangi
dengan bertambahnya fasilitas untuk panti jomp. Berdasarkan Survey Sosial Ekonomi
Nasional Tahun 2012 oleh Badan Pusat Statistik RI dalam Buletin Jendela Data dan
Informasi Kesehatan tahun 2013, yakni DI Yogyakarta menempati tingkat ke I dengan
persentase 13,04 % penduduk lansia menurut provinsi. Maka dipilihlah kota ini sebagai
lokasi site. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan studi kasus yang
bertujuan untuk mendapatkan data faktual dan akurat mengenai Wadah Kreativitas Lansia
dan Panti Jompo ini. Metode pencarian sumber data menggunakan penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Sumber data primer menggunakan studi kasus lapangan sedangkan sumber
data sekunder menggunakan studi kasus pustaka.
Perencanaan dan Perancangan Wadah Kreativitas Lansia dan Panti Jompo “Taman
Eldeweis” ini berada di Jl. Retno Duhmilah, Prenggan, Kec. Kotagede, Kota Yogyakarta.
Berada diarea permukiman dengan Luas site : ± 12.726,18 m². KDB paling banyak 90%.
KLB maksimal 4 setara 4 lantai. GSB 6,5 m. KDH 90%. Batas tapak sisi Utara lahan
merupakan area permukiman warga, sisi Barat lahan merupakan permukiman warga, sisi
Timur lahan merupakan area permukiman warga, dan sisi Selatan lahan merupakan
permukiman warga. Dirancang dengan fasilitas utama wisma lansia mandiri, wisma lansia
parsial dan wisma parsial total care. Ada juga fasilitas penunjang berupa pos jaga, kantor,
aula, wisma perawat, wisma staff, dapur besar, MEE, gudang, musholah dan taman.
Penerapan tema Arsitektur Berawawasan Perilaku pada Tatanan Lahan diambil dari
karakteristik dan kondisi pengguna yaitu lansia. Aksebilitas yang diaplikasikan dengan
membuat desain yang aman, nyaman tidak membahayakan untuk lansia serta mudah
dijangkau disesuaikan dengan perilaku lansia dan fungsi bangunan. Penerapan pada
bentuk bangunan diambil dari identitas lingkungan sekitar yaitu adaptif dari ‘Omah kalang’
dengan menambakan jendela, pintu dan kolom ukiran yang menjadikan estetika bangunan.
Penerapan pada ruang diambil dari karakteristik lansia dengan penataan ruang yang safety
sehingga aman untuk pengguna beraktivitas. Pada Konsep Makro menggunakan konsep
Universal, desain ini berarti sebuah konsep desain bangunan yang diperuntukan untuk
dapat diakses / digunakan bagi semua orang (pengguna) tanpa memandang perbedaan
(kebutuhan khusus) selepas dari usia. Untuk Konsep mikro “Aksebilitas” pada tatanan lahan
diaplikasikan dalam tatanan yang akrab dengan menerapkan pola sirkulasi linier dalam
perencanaan dan perancangan panti jompo ini. Konsep mikro “Adaptif” pada bentuk
diaplikasikan dengan membuat bentuk bangunan dengan mempermudah aksibilitas lansia,
mudah dan aman tanpa pendamping yang intens. Serta dapat memanfaatkan pencahyaan
dan penghawaan secara maksimal. Konsep mikro “Safety” pada ruang diaplikasikan
dengan menciptakan ruang yang tidak membahayakan aktivitas lansia baik dari segi
penataan ruang, material, dan perabot. Dengan hasil rancangan tema dan konsep ini,
diharapkan dapat menciptakan desain yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan
didalamnya sehingga mendapatkan kebahagian, kegembiraan, dan kenyamanan.
Kata Kunci : Wadah Kreativitas, Lansia, Panti Jompo, Yogyakarta.
S04-5591 | S04-5591 ROS 2019 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain