BIOMONITORING KUALITAS AIR SUNGAI DI DESA GALENG DOWO, JOMBANG DENGANBIOINDIKATOR MAKROINVERTEBRATA
ABSTRAK
Desa galengdowo merupaka desa dengan mayoritas warganya bekerja
sebagai peternak sapi perah, yang menghasilkan limbah berupa kotoran sapi dan
limbah cair dari proses pencucian dan pembersihan kandang sapi. Limbah yang di
hasilkan tersebut dibuang atau disalurkan langsung ke sungai seloatap yang berada di
Desa Galengdowo. Menyebabkan suatu penurunan kualiats air sungai dan ketidak
sesuaian fungsi sungai sebagaimana semestinya. Perda Kabupaten Jombang Nomor
04 tahun 2014 tentang Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Biomonitoring adalah pemantauan
kualitas lingkungan dengan menggunakan sekelompok organisme (bioindikator) yang
tingkat sensitifitasnya tinggi terhadap perubahan lingkungan.
Pada penelitian ini, bioindikator yang digunakan adalah makroinvertebrata
dengan Metode penyelidikan kualitas sungai dengan menganalisa kondisi sungai serta
penyelidikan makroinvertebrata. Dari penelitian ini diketahui bahwas kondisi sungai
seloatap berdasarkan keragaman makroinvertebrata tergolong tercemar sedang –
tercemar berat, dengan score tertinggi 3,3 (tercemar ringan) pada titik 1 dengan
koordinat (7°46'3.73"S 112°22'52.20"T) dan score terendah sebensar 1,43
(tercemar berat) berada di titik 5 dengan koordinat (7°45'43.11"S 112°22'6.63"T).
Makroinvertebrata yang ada di sungai seloatap beragam baik dari EPT dan
non EPT, dimana lebih dominan yang toleran. jarak sungai mempengaruhi laju
purifikasi didalam air yang membantu memulihkan kembali kualitas air sehingga
menjadi lebih baik. Namun kualitas air juga di pengaruhi oleh kondisi aktivitas di
sekitar sungai. Titik 5 dengan koordinat ( 7°45'43.11"S 112°22'6.63"T)
merupakan titik dengan konsentrasi air yang cukup buruk (BOD:106mg/L, DO: 4
mg/L, pH: 6 dan Suhu 38 0 C) mengakibatkan peningkatan jenis makroinvetebrata
yang toleran dan sangat toleran. Semakin buruk kualitas air maka sedikit pula
keberadaan makroinvetebrata yang memiliki karakteristik yang sensitif dan sangat
sensitif.
Kata Kunci : Biomonitoring, Makroinverterata, Sungai Seloatap,
S09-2511 | S09-2511 MAH 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain