PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI TUNA GRAHITA DI DESA KARANGPATIHAN KABUPATEN PONOROGO
ABSTRAK
Penyandang kebutuhan khusus yang dilahirkan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus yang
berbeda dari manusia pada umumnya sehingga membutuhkan pelayanan khusus dan
kasih sayang lebih dari orang terdekat. Seseorang dengan memiliki keterbatasan untuk
berfikir sudah dipastikan bahwa ia adalah penyandang tunagrahita. Sama hal nya yang
dialami pada penduduk Desa Karangpatihan, Ponorogo yang dikenal dengan sebutan
“kampung idiot”. Permasalahannya adalah perlu adanya penambahan fasilitas yang khusus
untuk menangani tuna grahita di Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan metode studi banding. Tujuan
penelitian ini adalah merencanakan kompleks rehabilitasi yang menyediakan sarana dan
prasarana untuk menunjang proses terapi dan rehabilitasi serta memberikan keterampilan
pada penyandang agar dapat hidup bermasyarakat kembali. Dengan menggunakan tema
arsitektur berwawasan perilaku dan makro konsep natural rehabilitation, diharapkan dapat
membuat aspek alam akan berperan lebih terhadap proses rehabilitasi dengan
melibatkannya dalam setiap aspek arsitektural. Mikro konsep tatanan lahan interaksi aktif
dihadirkan melalui hubungan antar manusia, elemen alami, dan bangunan dengan tujuan
utama mengembalikan kembali hubungan-hubungan yang mulai hilang dari ketiga aspek
tersebut dan berinteraksi satu sama lain sesama penghuni sehingga melatih kepercayaan
diri penderita. Mikro konsep bentuk adaptif membuat bangunan beradaptasi dengan
lingkungan dan penghuni. Mikro konsep ruang fokus membuat penghuni merasakan
konsentrasi pada pekerjaan yang dilakukan.
Kata kunci : Rehabilitasi, Tuna Grahita, Arsitektur Berwawasan Perilaku.
S04-5641 | S04-5641 MAU 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain