TEXT
PEMANFAATAN BIOSLURRY SEBAGAI PUPUK PADAT ORGANIK
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduk bermata pencaharian
sebagai petani dengan hasil pertanian yang melimpah didukung dengan adanya pupuk
sebagai penunjang pertumbuhan tanaman pertanian yang subur, namun sebenarnya hal
tersebut akan menyebabkan kesuburan tanah semakin menurun dan berujung terhadap
menurunnya kualitas hasil pertanian. Alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi atau
mengganti penggunaan pupuk kimia yaitu dengan menggunakan pupuk organik. Pembuatan
pupuk organik dilakukan dengan metode pengomposan selama 2 bulan dengan bahan
campuran sampah daun dan jerami padi. Dari hasil penelitian sebelum dilakukannya
pencampuran bahan didapatkan hasil yaitu nilai C,N,P,K dan kadar air pada Bioslurry
yaitu sebesar 15,17%, 0,27%, 0,3%, 0,05%, 67,07%. Sedangkan untuk hasil C,N,P,K dan
kadar air dari sampah daun yaitu sebesar 41,12%; 1,22%; 1,16%; 8,94%; 28,77% dan untuk
hasil C,N,P,K, dan kadar air dari jerami padi yaitu sebesar39,42%; 1,20%; 1,05%; 10,07%;
31,23%. Seelah dilakukan proses pencampuran bahan dalam metode pengomposan yang telah
dilakukan didapatkan hasil pada pupuk jerami yaitu C-Organik sebesar 20,87%; N sebesar
2,01%; P sebesar 0,16%; K sebesar 5,64%; kadar air sebesar 22,31% dan C/N rasio sebesar
16,38% dan hasil yang didapatkan pada proses pengomposan pupuk daun yaitu C-Organik
sebesar 25,44%; N sebesar 1,18%; P sebesar 0,18%; K sebesar 7,95%; kadar air sebesar
11,85% dan C/N rasio sebesar 21,55%.
Kata kunci : Pupuk padat, pengomposan, sampah daun, jerami padi
S09-2571 | S09-2571 DEW 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain