TEXT
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN WAHANA APRESIASI SENI KONTEMPORER DI SURABAYA, JAWA TIMUR
ABSTRAK
Menurut direktur Museum Rudi Isbandi, Rully Anwar, mengatakan bahwa gairah pasar seni rupa
di Surabaya tecermin, antara lain, lewat transaksi di Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Karya perupa kontemporer Indonesia banyak diminati oleh kolektor
internasional. Hal ini menjadikan potensi dan peluang bagi Surabaya untuk menjadi kiblat seni baru di
Indonesia sangat besar. Hanya saja wadah penuangan seni tidak sebanding dengan potensi dan peluang
yang dimiliki. Pameran seni yang diadakan setahun sekali saja tidak cukup untuk mengembangkan
peluang Surabaya untuk dilirik dalam bidang seni. Untuk meningkatkan pasar seni kontemporer di
Indonesia, khususnya Kota Surabaya, perlu adanya sebuah bangunan sebagai wahana atau wadah apresiasi
masyarakat Indonesia, khususnya Surabaya, terhadap kesenian kontemporer. Perencanaan dan
Perancangan Wahana Apresiasi Seni Kontemporer ini terletak di Jl. Dr.Ir.Hj Soekarno, Rungkut,
Surabaya, dengan luas tapak 3,2 hektar. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu metode
riset yang sifatnya memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis data. Fungsi bangunan ditujukan
sebagai fasilitas hiburan dan edukasi. Program ruang terbagi atas beberapa fasilitas, diantaranya, fasilitas
utama (fasilitas pengenalan, pelatihan, pembelian, komunitas), fasilitas penunjang, servis, dan fasilitas
pengelola. Pada perancangan ini, tema yang diusung yaitu arsitektur analogi, dimana juga menerapkan
unsur kontemporer sebagai ekspresi wujud dan fungsi bangunan. Serta konsep makro kontemporer sebagai
representasi fungsi bangunan sebagai wahana apresiasi seni kontemporer.
Kata Kunci : Arsitektur Analogi, Seni Kontemporer, Wahana Apresiasi
S04-5971 | S04-5971 RAH 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain