TEXT
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN PARKOUR DI SURABAYA
ABSTRAK
Tidak adanya fasiltas khusus serta memiliki citra yang kurang baik di
masyarakat terhadap olahraga parkour menjadi ide dasar perancangan pusat
pelatihan parkour di Surabaya. Masyarakat masih menganggap bahwa olahraga
parkour merupakan olahraga ekstrim yang kurang bermanfaat dan berbahaya,
padahal dalam olahraga parkour sendiri mengandung manfaat tidak hanya pada
kesehatan badan tetapi juga mengandung manfaat untuk menjalani kehidupan sehari
- hari.dengan perancangan pusat pelatihan parkour dengan cara menerapkan
rancangan unik dan memberi pengalaman berbeda dari rancangan tempat olahraga
pada umumnya, serta memfungsikan bangunan yang menyasar semua kalangan
masyarakat mulai dari usia 7 hingga 50 tahun dari semua jenis gender. Maka
dipilihnya ide Disjunction dari pemikiran Bernard Tschumi dengan menggunakan 3
dari 5 prinsipnya dan mangacu juga pada filosofi dari olahrga parkour yaitu
Superimposition sebagai penerapan dalam tatanan lahan, Technology of
Defamiliarization untuk penerapan bentuk, Disprograming sebagai penerapan dari
konsep ruang luar dan dalam. Metode ini di pilih karena dalam prinsipnya
menggabungkan antara filosofi dari parkour dengan desain arsitektur . Dari
penerapan rancangan desain dengan prinsip tersebut serta dengan megolah
rancangan sesuai dengan sasaran permasalah di harapkan dapat menjadi rancangan
yang ikonik dan dapat merubah pola pandangan negative masyarakat terhadap
olahraga parkour.
Kata Kunci: Arsitektur Dekonstruksi, parkour, Pusat pelatihan
S04-6141 | S04-6141 ROH 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain