TEXT
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN EDUKASI ANAK AUTIS DI SURABAYA
ABSTRAK
Pengembangan edukasi anak autis di Surabaya tergolong banyak tetapi
tidak merata di seluruh bagian wilayah Surabaya. Di Surabaya sendiri sarana
pengembangan edukasi untuk anak autis lebih banyak di wilayah bagian Surabaya
Timur. Sehingga untuk masyarakat dari wilayah lain membutuhkan banyak waktu
untuk menempuhnya. Dalam Perencanaan dan Perancangan Pusat Pengembangan
Edukasi Anak Autis di Surabaya ini ingin melingkup seluruh kebutuhan tumbuh
kembang anak autis yakni secara pendidikan, terapi, dan klinis. Metode
mengunakan metode deskriptif dan studi banding, dengan mengkaji Sekolah Inklusif
Galuh Handayani sebagai studi lapangan dan A Centre for Autism New Struan
sebagai studi literatur sesuai dengan tema Arsitektur Perilaku dan obyek rancangan.
Letak Pusat Pengembangan Edukasi Anak Autis di Surabaya ini berada di
jalan Bukit Darmo,Babatan, kecematan Wiyung, Surabaya Barat, dengan luas lahan
12.3000 m 2 dan luas bangunan sebesar 9.349,587 m 2 . Memiliki fasilitas utama:
pusat pengembangan,fasilitas terapi,fasilitas medis,fasilitas penunjang: fasilitas
pengelola,fasilitas parkir. Batasan tapak antara lain adalah sebelah Utara: Ranch
Market, sebelah Selatan: Rumah Sakit Nasional, sebelah Timur: Jalan Raya Bukit
Darmo, sebelah Barat: Perumahan Warga.
Pusat Pengembangan Edukasi Anak Autis di Surabaya ini menerapkan
Tema Arsitektur Perilaku, pada desain tatanan lahan dibuat berdasarkan proses
sosial manusianya, menerapkan failitas parkir pada zona publik,fasilitas penerima
pada, zona transisi dan fasilitas bangunan utama pada zona private. Pada desain
bentuk memiliki kaki, badan, kepala bangunan dengan tinggi bangunan 16 meter
dengan skala manusiawi. Pada desain ruang tatanan letak ruang yang memilik satu
akses dan sirkulasi, agar menjamin keamanan dan melatih daya ingat mereka.
Penerapan konsep Makro Arsitektur Healthy-Fun Space, pada desain tatanan lahan
perbedaan zona pada taman seperti zona bermain, zona olahraga, zona eksplor
tanaman, dan zona eksplor kepekaan indera mereka. Pada desain bentuk terdapat
bagian teras yang dapat dijadikan sebagai area transisi antara dalam dan luar
ruangan, dan tangga kecil yang bisa dijadikan aktifitas duduk. Pada desain ruang
memiliki dimensi yang sesuai berdasarkan 3 jenis level anak autis. Penerapan
konsep Mikro tatanan lahan Ekspresif, menggunakan tekstur lantai kayu, tekstur
kerikil, tekstur rumput, tekstur tanah yang ada pada lansekap dapat berperan
meningkatkan ekplorasi indera mereka. Konsep Mikro Atraktif pada bentuk
menggunakan perpaduan garis vertikal dan horizontal, fasad difinishing dengan
tekstur pasir berwarna cokelat agar memberikan kesan natural dan meningkatkan
kepekaan indera peraba anak autis saat sedang berjalan disekitar bangunan.
Konsep Mikro Healing penerapan desain pada ruang yaitu penggunaan karpet pada
tatanan lantai, 50% bagian bawah dinding di finshing dengan karpet yang sama
seperti lantai untuk menjaga keamanan mereka. Plafond pada ruang belajar
terdapat drop ceiling di bagian tengah untuk mendapatkan kesan dim light pada
ruangan. Semoga perencanaan dan perancangan fasilitas edukasi anak autis
dengan penerapan tema arsitektur perilaku ini dapat berguna bagi mahasiswa
arsitektur lainnya.
Kata kunci : Edukasi, Klinik, Pusat Pengembangan, Terapi.
S04-6281 | S04-6281 DIB 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain