TEXT
STUDI RATIO VOLUMETRIC CONCRETE GROUTING TERHADAP KUAT TEKAN BETON SILINDER
ABSTRAK
Pada dasarnya, pondasi memiliki dua jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Salah satu jenis
pondasi yaitu hollow pile. Hollow pile sering digunakan karena berat yang lebih ringan dibandingkan
dengan tiang pancang. Pengisian hollow tersebut rawan mengalami kerusakan pada sambungan pile.
Salah satu upaya alternative mengisi hollow tersebut yaitu menggunakan grouting.
Metode pelaksanaan penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan kuat tekan beton rencana 18Mpa
menggunakan tiga variasi dengan diameter hollow yang berbeda yaitu 5,08cm, 6,35cm, dan 7,62cm.
Pemberian hollow pada benda uji dilakukan pada saat melakukan pengecoran benda uji. Setelah 28hari,
hollow pada benda uji dilakukan penggroutingan sesuai dengan petunjuk brosur. Setelah 7hari, dilakukan
tes kuat tekan beton untuk mengetahui beban tekan pada benda uji yang sudah diisi dengan grout.
Dari hasil analisa perhitungan kuat tekan beton eksperimen yang digunakan pada diameter hollow
5,08cm, 6,35cm, dan 7,62cm dengan F’c grout 23,9MPa rata-rata sebesar 5,82MPa, 8,59MPa, dan
6,66MPa. Maka perbandingan beban tekan ekperimental dengan beban tekan analitikal yang digunakan
pada diameter hollow 5,08cm, 6,35cm, dan 7,62cm dengan F’c grout 23,9MPa memiliki selisih rata-rata
sebesar 73,63%, 66,03%, dan 77,19% dari analisis perhitungan beban tekan persamaan 1. Dengan
demikian kuat tekan grouting pada persamaan 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa persamaan 1 maupun 2
tidak dapat digunakan pada beton grouting. Hal tersebut dikarenakan kedua material tersebut tidak dapat
bekerja secara monolit.
Keyword : grouting, hollow, beton, kuat tekan
S01-8991 | S01-8991 PRA 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain