TEXT
ANALISIS STABILITAS TIMBUNAN DENGAN GEOTEXTILE PADA JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS
ABSTRAK
Pembangunan Tol Cisumdawu pada STA 22+200 diperoleh 3 titik penyelidikan tanah yaitu
(BH7), (BH12) dan (BH13) sedangkan pada STA 22+700 hanya diperoleh 1 titik penyelidikan
yaitu (BH6). Penyelidikan tanah pada lokasi tersebut menunjukkan bahwa semua tanah dasar
berjenis lempung dengan konsistensi medium stiff pada kedalaman 0-6m dan very stiff pada
kedalaman 6-20m. Dari kondisi tersebut akan direncanakan timbunan (Hakhir) setinggi 40m dan
48m, dengan timbunan yang sangat tinggi maka diperlukan analisis stabilitas serta perkuatan
tambahan. Metode perkuatan yang dilakukan adalah dengan penggunaan geotextile yang dipasang
pada badan timbunan. Pada skripsi ini akan dilakukan analisis stabilitas tanpa perkuatan serta
analisis perbandingan penggunaan geotextile kuat tarik seragam & berbeda. Dari hasil analisis
dan perhitungan pada STA 22+200 diperoleh Hawal sebesar 48,580m dan pada STA 22+700
diperoleh Hawal sebesar 40,820m. Maka berdasarkan Hawal diperoleh hasil SF timbunan dengan
geotextile (mutu 300KN/m & 200KN/m) pada (BH7) adalah 1,306, pada (BH12) 1,313, pada
(BH13) 1,317 dan pada (BH6) 1,318. Sedangkan nilai SF pada timbunan dengan geotextile (mutu
300KN/m) pada (BH7) adalah 1,361, pada (BH12) 1,375, pada (BH13) 1,366 serta pada (BH6)
1,363. Hasil nilai SF dari kedua perkuatan tersebut tidak berbeda jauh, dengan selisih hanya 3%-
4,5%. Dari hasil perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa perkuatan dengan geotextile
kuat tarik seragam (300 KN/m) diperoleh SF yang lebih besar.
Kata kunci : penurunan konsolidasi, stabilitas timbunan, Plaxis, geotextile
S01-9051 | S01-9051 KUR 2020 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain