Akibat pengaruh beda bentuk sambungan V, X dan I dengan beda diameter Torch 1 mm, 2 mm pada proses pengelasan Asetilen untuk jenis material S-45 C (bentuk poros) terhadap kekuatan tarik
ABSTRAK
Las oksi acetylene adalah pengelasan dengan gas dilakukan dengan membakar bahan bakar gas dengan O2 sehingga menimbulkan nyala api dengan temperatur yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat menggunakan gas-gas oksi acetylene, propan atau hydrogen. Diantara ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas oksi acetylene, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi acetylene. Karena tidak memerlukan tenaga listrik maka las oksi acetylene banyak dipakai di lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektroda terbungkus
Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi yang berhubungan dengan pengelasan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dalam proses pengelasan oksi acetylene, pada material S 45 C sering dapat dijumpai beberapa kemungkinan yang terjadi setelah proses pengelasan dan yang akan dibahas disini adalah : Sejauh mana pengaruh beda bentuk sambungan X, V, I dan pengaruh beda diameter tourch yang digunakan pada proses las oksi acetylene pada material S 45 C terhadap kekuatan tarik dengan proses las oksi acetylene Setelah dilakukan penelitian dan analisa maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Untuk bentuk sambungan pada pengelasan Acetylene dengan bentuk sambungan V didapatkan untuk diameter torch 2 mm didapatkan tegangan teknik maksimum sebesar 36,32 kg/mm2 dan tegangan teknik sebenarnya sebesar 37,14 kg/mm2. Untuk diameter torch 1 mm didapatkan tegangan teknik maksimum sebesar 24,51 kg/mm2 dan tegangan teknik sebenarnya sebesar 26,36 kg/mm2. Pada pengelasan Acetylene dengan bentuk sambungan X didapatkan untuk diameter torch 1 mm didapatkan tegangan teknik maksimum sebesar 34,22 kg/mm2 dan tegangan teknik sebenarnya sebesar 34,98 kg/mm2. Untuk diameter torch 2 mm didapatkan tegangan teknik maksimum sebesar 37.81 kg/mm2 dan tegangan teknik sebenarnya sebesar 39.08 kg/mm2. Pada pengelasan Acetylene dengan bentuk sambungan I didapatkan untuk diameter torch 1 mm didapatkan tegangan teknik maksimum sebesar 29.72 kg/mm2 dan tegangan teknik sebenarnya sebesar 30,13 kg/mm2. Untuk diameter torch 2 mm didapatkan tegangan teknik maksimum sebesar 39,12 kg/mm2 dan tegangan teknik sebenarnya sebesar 39,78 kg/mm2. Disini dapat dilihat bahwa pengelasan Acetylene dengan diameter torch yang lebih besar memiliki nilai kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengelasan Acetylene dengan diameter torch yang lebih kecil, dikarenakan semakin besar diameter torch yang digunakan maka semakin besar pula busur las yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan kekuatan tarik dari material yang dilas.
Kata Kunci : S 45 C, Las Acetyline, Bentuk Sambungan, Diameter tourch
S02-6411 | 641 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain