Analisa sistem Manufaktur pada pembuatan Gerobak sampah angkat curah sistem hidrolis
ABSTRAK
Pentingnya memehami titik impas atau teori BEP menjadi salah satu alasan agar suatu industri tidak mengalami kerugian. Termasuk juga produksi analisa sistem manufaktur pada pembuata gerobak sampah angkat curah sistem hidrolis. Perlu dianalisa untuk memahami beberapa nilai minimal industri memproduksi dan menjual. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu dibuat beberapa analisa antara lain, dengan menghitung laju produksi, yang kemudian dapat mengetahui kapasitas produksi dari perusahaan tersebut. Setelah itu menghitung biaya produksi untuk mengetahui berapa biaya per unitnya yang dibutuhkan dalam membuat pengering plastik. Kemudian menghitung titik impas dengan menggunakan metode Break Event Point (BEP), sehingga diketahui titik impas dari pembuatan pengering plastik agar tidak mengalami kerugian.
Setelah menganalisa dan melakukan perhitungan, maka didapat waktu produksi Tp = 34,42 menit / unit. Dari waktu produksi, didapatkan maka laju produksi adalah Rp = 0,02 unit /menit = 1,2 unit / jam, sehingga didapat kapasitas produksi tiap tiap bulannya sebanyak Pc = 41,6 unit / bulan dan Cpc = 12.189.939,06 / unit. Dari hasil didapat titik impas dari prusahaan tersebut QBEP = 1,3 unit / bulan. Dan BEP dalam rupiah = Rp 20.900.597,51 / bulan . Jadi Nnyata > NBEP, dapat diketahui bahwa prusahaan mendapatkan keuntungan dan didapatkan Margin Of Sefety ratio sebesar = 67,03 %
Kata kunci : Manufacturing Load Time, Waktu Produksi, Laju Produksi, Biaya Produksi, Kapasitas Produksi, Break Event Poin.
S02-6511 | 651 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain