Analisa sistem manufaktur pada proses pembuatan mesin peraut rotan
ABSTRAK
Dalam skripsi ini yang akan dianalisa adalah proses pembuatan mesin peraut rotan yang diproduksi di bengkel, yang bertujuan untuk mengetahui berapa minimal bengkel harus memproduksi dan menjual produk tersebut agar tidak mengalami kerugian. Maka dari itu harus mengetahui dan memperlajari titik impas atau teori Break Even Point (B.E.P) terlebih dahulu. Sehingga dalam pelaksanakan suatu usaha dapat mencapai suatu keuntungan. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu dibuat beberapa analisa antara lain, dengan menghitung laju produksi, yang kemudian dapat mengetahui kapasitas produksi dari perusahaan tersebut. Setelah itu menghitung biaya produksi untuk mengetahui berapa biaya per unitnya yang dibutuhkan dalam membuat mesin peraut rotan. Kemudian menghitung titik impas dengan menggunakan metode Break Even Point (BEP), sehingga diketahui titik impas dari pembuatan pengering plastik agar tidak mengalami kerugian. Setelah menganalisa dan melakukan perhitungan, maka didapatkan waktu produksi Tp = 4486,66 menit/unit. Dari waktu produksi tersebut didapatkan laju produksi Rp = 2,3 unit/ bulan. Dari analisa perhitungan didapatkan titik impas ( B.E.P ) sebanyak 0,92 unit dibulatkan 1 unit tiap bulannya. Kapasitas produksi tiap bulannya sebanyak PC = 2,304 unit, sedangkan jumlah permintaan 5 unit. Dengan demikian jumlah produksi melebihi B.E.P, maka Nnyata > NBEP. Sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan.
Kata kunci : waktu standart, manufacturing lead time, waktu produksi, laju produksi, kapasitas produksi, break even point
S02-6691 | 669 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain