Analisis sistem manufaktur pada pembuatan mesin penghancur bonggol jagung menggunakan diesel 12 PK
ABSTRAK
Dalam skripsi ini yang akan dianalisa adalah proses pembuatan mesin penghancur bonggol jagung dengan diesel 12 PK, yang bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah waktu yang di butuhkan selama pengerjaan dan mengetahui jumlah biaya yang di keluarkan pada pembuatan mesin penghancur bonggol jagung. Maka dari itu harus mengetahui dan memperlajari titik impas atau teori B.E.P terlebih dahulu. Sehingga dalam pelaksanakan suatu usaha dapat mencapai suatu keuntungan. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu dibuat beberapa analisa antara lain, dengan menghitung laju produksi, yang kemudian dapat mengetahui kapasitas produksi dari perusahaan tersebut. Setelah itu menghitung biaya produksi untuk mengetahui berapa biaya per unitnya yang dibutuhkan dalam membuat penghancur bonggol jagung. Kemudian menghitung titik impas dengan menggunakan metode Break Event Point (BEP), sehinggadiketahui titik impas dari pembuatan mesin penghancur bonggol jagung agar tidak mengalami kerugian.
Setelah menganalisa dan melakukan perhitungan, maka didapatkan waktu produksi Tp = 700,14 menit/unit. Dari waktu produksi tersebut didapatkan laju produksi Rp = 0,084 unit/jam. Dari analisa perhitungan didapatkan titik impas ( B.E.P ) sebanyak 1,5 unit tiap bulannya. Kapasitas produksi tiap bulannya sebanyak PC = 13,92 unit/bulan. Dengan demikian jumlah produksi melebihi B.E.P,maka N Nyata > N BEP. payback periode=0,14 bulan.Sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan.
Kata kunci: waktu standart, waktu produksi, laju produksi, kapasitas produksi, titik impas
S02-7701 | 770 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain