Pengaruh Initial Thermal Agregat terhadap kuat tekan beton di Indonesia
Abstrak
Beton merupakan salah satu unsur penting sebagai elemen pembentuk struktur yang banyak digunakan dewasa ini, hal ini dikarenakan beton mempunyai kelebihan antara lain kuat desak tinggi, tahan terhadap panas dan lain-lain Kebanyakan selama ini teori proses pencampuran beton yang ada di Indonesia selalu menggunakan material kondisi normal / kondisi SSD, sedangkan dalam prakteknya sebagian besar mengabaikan kondisi tersebut, contohnya apabila proses pengecoran dilakukan pada siang hari maka otomatis suhu agregat yang akan dibuat sebagai campuran beton akan lebih tinggi dari kondisi SSD, sedangkan apabila proses pengecoran dilakukan pada saat malam hari maka suhu dari agregat tersebut akan lebih rendah dari kondisi SSD. Jelas perbedaan suhu pada kondisi tersebut akan berpengaruh pada kuat tekan beton yang dihasilkan. Atas dasar inilah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan yang dihasilkan oleh beton yang dibuat
dengan menambahkan suhu pada tiap – tiap agregat baik itu panas ataupun dingin sebelum dicampur dalam adonan beton, untuk kemudian dibandingkan dengan kuat tekan beton normal.
Kuat tekan beton yang dihasilkan dari campuran beton yang dipengaruhi suhu panas memiliki kuat tekan lebih besar daripada kuat tekan beton normal pada umur 7 hari, sedangkan pada umur 14, 21 dan 28 hari kuat tekan beton panas lebih rendah daripada kuat tekan beton normal, Kuat tekan beton yang dihasilkan dari campuran beton yang dipengaruhi suhu dingin memiliki kuat tekan lebih kecil 16,8344% daripada kuat tekan beton normal
Kata kunci : beton, suhu, kuat tekan
S01-2741 | 274 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain