Analisis sistem manufaktur pembuatan alat penyemprot tanaman multi fungsi
ABSTRAK
Semakin tingginya kebutuhan manusia sering membuat kesulitan dalam suatu pekejaan, maka dengan kehadiran teknologi dapat merasuki segala bidang untuk memberikan solusi kemudahan dalam penggunaan perangkat keras. Salah satu wujud teknologi sering terlihat pada alat pertanian. Dalam perkebunan para petani melakukan penyemprotan pestisida cair dengan cara manual (gendong dan memompah) yang kurang efisien. Dalam hal ini dirancang alat penyemprot multi fungsi yang hanya dengan cara di dorong dan alat ini dabat dibuat gerobak untuk mengangkut barang. Dalam aktifasi produksi mempunyai tujuan, yaitu pembuatan produk untuk mendapatkan keuntungan dan hasil yang bagus dalam pembuatan alat penyemprot multi fungsi. Untuk memecahkan masalah tersebut perlu beberapa analisa antara lain dengan menghitung laju produksi, yang kemudian dapat mengetahui kapasitas produksi. Setelah jadi selanjutnya menghitung biaya produksi untuk mengetahui berapa biaya per unitnya yang dibutuhkan untuk pembuatan alat penyemprot tanaman multi fungsi, kemudian dengan analisa titik impas dengan metode Break Event Point. (BEP) kita a kan mengetahui titik impasnya.
Dari hasil perhitungan diperoleh waktu produksi (Tp) = 160,43 menit/batch., maka laju produksi adalah (Rp) = 0,37 unit/hari, kapasitas produksi tiap bulannya sebanyak (Pc) = 26 unit/bulan. Sedangkan laba bersih Rp 10.180.473 per bulan dan dari analisa didapatkan titik impas dari produksi tersebut sebanyak Rp 13.503.470tiap bulannya.
Kata kunci : Waktu produksi, kapasitas produksi, biaya tetap, biaya variabel, dan titik impas.
S02-8501 | 850 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain