Analis sistem manufaktur mesin penggoreng nasi semi otomatis dengan kapasitas 2,5 Kg
ABSTRAK
Semakin pesat kemajuan teknologi di bumi, sering membuat manusia berlomba-lomba untuk membuat inovasi teknologi terbaharukan. Penggorengan yang dulunya manual, sekarang banyak yang lebih efisien. Salah satu wujut teknologi sering terlihat pada alat penggoreng pada rumah makan, yaitu menggoreng nasi masih dengan cara manual. Pencampuran bahan-bahan masih menggunakan tangan manusia. Dalam hal ini di rancang alat penggoreng nasi semi otomatis yang tidak lagi menggunakan tangan manusia sebagai alat untuk mencampur nasi goreng.
Setiap pembuatan produk baru, pasti mempunyai tujuan. Yaitu untuk mendapatkan untung yang banyak, tanpa mengeluarkan modal yang banyak. Untuk memecahkan masalah tersebut. Perlu beberapa analisa antara lain dengan menghitung waktu produksi, laju produksi agar dapat menghitung kapasitas produksi. selanjutnya menghitung biaya produksi untuk mengetahui berapa biaya per unitnya pada mesin penggoreng nasi semi otomatis ini. dengan analisa titik impas dengan metode Break Event Point. (BEP) kita akan mengetahui titik impasnya.
hasil perhitungan diperoleh waktu produksi (Tp) = 422,7 menit/ batch., maka laju produksi adalah (Rp) = 3,312 unit/hari. Kapasitas produksi 5 unit/hari, (Vc) Rp 4.579.700, Sedangkan laba bersih Rp 6.488.850 per bulan. Dari analisa didapatkan titik impas dari produksi tersebut sebanyak Rp 11.451.613 tiap bulannya.
Kata kunci : Waktu produksi, laju produksi, kapasitas produksi, biaya tetap, biaya variabel, dan titik impas.
S02-8951 | 895 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain