TEXT
ANALISIS WASTE PADA PROYEK KONTRUKSI KONTRAK LUMPSUM DAN UNIT PRICE
Abstrak
Dalam dunia konstruksi, waste merupakan salah satu faktor yang harus diminimalisir atau
dihilangkan. Ada beberapa jenis kontrak pada konstruksi yaitu kontrak Lumpsum dan kontrak Unit
Price. Dengan konsep Value Stream Mapping (VSM) merupakan metode yang dapat dimanfaatkan
untuk meminimalkan waste yang dapat dilihat melalui aktivitas value added, non value added but
necessary, and non value added. Perumahan Puri Safira kontrak Lumpsum pada lingkup pekerjaan
selama 3 bulan teridentifikasi Value Added sebanyak 57 aktivitas (65,40%), Non Value Added but
Necessary sebanyak 24 aktivitas (29,08%), dan Non Value Added sebanyak 5 aktivitas (5,5%).
Persentase Non Value Added (NVA) terdapat pada pekerjaan balok lantai 2 sebesar 8,33%, kolom
lantai 2 sebesar 7,69%, dak talang atap sebesar 10%, pasang lisplang gypsum sebesar 20%, penutup
atap sebesar 20%. Perumahan Grand Kenjeran kontrak Unit Price pada lingkup pekerjaan selama 3
bulan teridentifikasi Value Added sebanyak 81 aktivitas (59,93%), Non Value Added but Necessary
sebanyak 45 aktivitas (38,53%), dan Non Value Added sebanyak 2 aktivitas (1,85%). Persentase Non
Value Added (NVA) terdapat pada pekerjaan pasangan bata lantai 1 sebesar 16,66%, pasangan bata
lantai 2 sebesar 16,66%. Maka proyek Perumahan Puri Safira dengan kontrak Lumpsum memiliki
waste NVA sebesar 5,5% lebih besar daripada proyek Perumahan Grand Kenjeran dengan kontrak
Unit Price sebesar 1,85%.
Keywords: Lumpsum, Unit Price, Value Stream Mapping, Waste
| S01-14881 | S01-14881 RAH 2025 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain