TEXT
PERENCANAAN URBAN FARMING CENTER DI KOTA SAMARINDA
ABSTRAK
Urban Farming jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah pertanian perkotaan, yaitu kegiatan pertanian yang dilakukan dalam wilayah perkotaan. Urban Farming biasa dilakukan di lahan terbatas dan dikelola oleh individu dalam ruang pribadi dengan metode dan teknologi masa kini. Menurut data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Samarinda, produksi pada sektor pertanian dari paling tinggi pada tahun 2017 sebanyak 2.191.570,- ton. Data terakhir yaitu tahun 2023 produksi sektor pertanian turun drastis menjadi 26.412,92 ton. Hal ini menjadikan Samarinda bergantung pada impor bahan pangan dari pulau Jawa dan Sulawesi. Meskipun pemerintah menjamin ketersediaan pasokan dipasaran, namun hal ini menjadikan Samarinda belum secara mandiri untuk memproduksi bahan pangan dan sangat bergantung pada daerah lain. Inflasi meningkat dan isu ketersediaan sumber daya energi sangat besar berpengaruh pada konsumsi dan kesejahteraan masyarakat Samarinda. Urban Farming dapat menjadi solusi untuk membantu masyarakat memproduksi bahan pangan secara mandiri yang tidak bergantung pada inflasi dan minim konsumsi sumber energi karena masyarakat langsung dapat memanen dan mengolah bahan pangannya sendiri. Diperlukan pusat edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal bahan pangan. Dalam perencanaannya, Urban Farming Center menggunakan tema biofilia untuk diterapkan pada kawasan Urban Farming Center dan mengambil unsur dan prinsip biofilia sebagai dasar dalam perencanaan desain pusat edukasi ini.
Kata Kunci : Urban Farming, pertanian, biofilia
| S04-9191 | S04-9191 SET 2025 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain