TEXT
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOMPLEK HUNIAN BAGI PEKERJA NELAYAN DI PESISIR SURAMADU SURABAYA
ABSTRAK - Jembatan Suramadu adalah Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa di Surabaya dengan Pulau Madura di Bangkalan, Indonesia. Lingkup masyarakat yang yang letaknya dibawah kaki Jembatan Suramadu memiliki nama Kelurahan Kedung Cowek. Masyarakat di Kelurahan Kedung Cowek mayoritas bekerja sebagai nelayan, Pekerja nelayan membutuhkan komplek hunian sebagai tempat berlindung dan istirahat secara layak. Hunian di Pesisir Suramadu tergolong sebagai pemukiman kumuh, dikarenakan masyarakat di kawasan pesisir yang kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan atau dampak yang ditimbulkan oleh masyarakat sekitar dari membuang sampah disembarang tempat yang mengakibatkan kondisi eksisting mempengaruhi kualitas lingkungan dan kondisi hunian menjadi kumuh. Oleh karena itu, dibutuhkannya pengembangan pemukiman baru dengan penataan yang dapat menunjang kualitas pemukiman nelayan. Hal ini mengacu pada pengembangan pemukiman dengan cara mendirikan sebuah hunian vertikal seperti (Rusunami) bagi pekerja nelayan. Metode yang digunakan adalah metode dengan pendekatan kualitatif, deskriptif, survei lapangan, dan pustaka. Lokasi perancangan berada di Jl. Nambangan Perak, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, Jawa Timur, dengan lahan yang terpilih seluas 1,5 Ha. Kondisi lahan pada tapak yaitu datar dengan batasan sebelah Utara Jembatan Suramadu, batas Selatan pemukiman warga, batas Barat lahan kosong, batasan Timur laut lepas Suramadu. Pada perancangan ini akan dibangun beberapa fasilitas utama seperti Hunian Unit Single, Hunian Unit Family, Ruang Kerja Nelayan, Bengkel Nelayan. Serta terdapat juga fasiitas penunjangnya seperti PKL, Mushola, Hall, Pos Keamanan, Ruang Terbuka, Kantor Pengelola, dan fasilitas servis. Penerapan Tema Arsitektur Berwawasan Lingkungan pada Perancangan Komplek Hunian ini dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dengan menggunakan bahan alami, serta dapat mengoptimalkan pencahayaan alami, pemberihan RTH (Ruang Terbuka Hijau), dengan penanaman pohon yang menyerap CO2. Penerapan Konsep Makro Eco House menyatu dengan alam, ramah lingkungan, mengurangi penggunaan energi berlebih. Hunian ini dirancang untuk mengintegrasikan dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan. Penerapan Konsep Mikro Tatanan Lahan Terarah dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan waktu dan ruang. Penerapan Konsep Mikro Bentuk Responsif adalah dapat memberikan ventilasi alami seperti jendela hidup dan mati, penataan orientasi yang baik, memaksimalkan pemberian bukaan pada arah Utara Selatan, pemberian permainan secondary skin atau overstek. Penerapan Konsep Mikro Ruang Atraktif yaitu memiliki ruang yang fleksibel untuk dapat dirubah dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Manfaat dari perancangan ini yaitu menyediakan hunian bagi pekerja nelayan dipesisir Suramadu Surabaya. - Kata Kunci: Komplek, Hunian, Pekerja, Nelayan, Pesisir
S04-9311 | S04-9311 AGU 2025 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain