TEXT
PERBANDINGAN ESTIMASI SUMBERDAYA SIRTU DENGAN METODE CROSS SECTION DAN CONTUR PADA PT. AGUNG SATRYA ABADI DESA WONOSUNYO KECAMATAN GEMPOL DAN DESA SUKORENO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR
ABSTRAK-Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi sumberdaya alam yang dimilikinya, Seiring dengan perkembangan jaman maka pembangunan secara fisik seperti pembangunan industri dan perumahanpun meningkat pesat, Salah satu potensi bahan galian mineral batuan (UU no. 3 tahun 2020 tentang pertambangan mineral dan batubara) pada daerah penelitian adalah sirtu. PT. Agung Satrya Abadi (ASA) yang berlokasi di desa Wonosunyo Kecamatan Gempol dan Desa Sukoreno Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur adalah salah satu perusahaan di indonesia yang bergerak dalam bidang pertambangan bagan galian sirtu, PT. Agung Satrya Abadi melakukan kegiatan eksplorasi di dalam area IUP eksplorasi dengan luas area sebesar 12.12 Ha, sehingga sebelum dilakukan kegiatan penambangan perlu di lakukan pehitungan estimasi sumberdaya. Tujuan dilakukan perhitungan sumberdaya pada IUP eksplorasi PT. Agung Satrya Abadi untuk mengetahui kualitas serta kuantitas sirtu pada IUP eksplorasi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengestimasi sumberdaya yaitu metode Cross Section dan metode Contour sebagai perbandingan metode yang mana menghasilkan data paling akurat dalam mengestimasi sumberdaya pada daerah penelitian dengan penerapan pedoman perubahan bertahap (rule of gradual change), Analisis sebaran bahan galian sirtu menggunakan data geolistrik. Volume estimasi sumberdaya diperoleh dengan menggunakan bantuan perangkat lunak surpac 6.6.2. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, estimasi sumberdaya pada IUP eksplorasi PT. Agung Satrya Abadi termasuk dalam klarifikasi sumberdaya terukur dan diketahui di bawah permukaan IUP eksplorasi terdapat 4 lapisan litologi yaitu top soil, tuff, breksi dan breksi tuff lapisan litologi di estimasi menggunakan metode Cross Section dan metode Contour, estimasi menggunakan metode Cross Section dengan jarak antar sayatan penampang 25 meter sehingga diperoleh 33 section dan didapatkan jumlah volume top soil 428.253 m3 dan volume sirtu 7.404.289 m3 sedangkan estimasi menggunakan metode contour dengan jarak antar elevasi 1 meter sehingga diperoleh 106 section dan didapatkan jumlah volume top soil 417.964 m3 dan volume volume sirtu 7.579.433 m3. Perbedaan ini dapat terjadi karena metode pada metode cross section sepanjang jarak antar kedua sayatan 25 meter, permukaannya dianggap linier/rata sehingga apabila terdapat elevasi yang lebih tinggi diantara dua sayatan hasil perhitungan akan lebih kecil sedangkan metode contur jarak antar konturnya teratur/linier 1 m sehingga dapat mewakili seluruh wilayah penelitian, perhitungannya dilakukan dari elevasi tertinggi sampai terendah sehingga hasilnya lebih akurat. Selisih antar kedua metode adalah sebesar 175.144 m3. Kata kunci: Cross section dan Contour, Estimasi Sumberdaya, IUP Eksplorasi, Geolistrik.
| S11-5591 | S11-5591 DEV 2025 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain