Taman budaya buton di Bau-Bau
ABSTRAK
Era globalisasi ditandai dengan munculnya proses dinamika teknologi yang serba canggih berdampak pada setiap sektor tidak terkecuali berdampak pula pada konsistensi dan dinamika budaya. Pada era ini kebudayaan antar bangsa secara disfusi menembus batas keseluruh pelosok dunia yang sulit dibendung, di satu sisi berdampak positip tetapi disisi lain dapat berdampak negatif. Sejarah telah membuktikan bahwa perkembangan teknologi yang canggih dapat merubah kaidah-kaidah budaya secara substansial, dengan dalih demi kepentingan umat manusia suatu kebudayaan dan peradaban baru akan dapat tercipta,dirubah, dilestarikan bahkan dapat dimusnahkan, semuanya itu adalah imbas dari era globalisasi. Salah satu contoh adalah industri kerajinan manufaktur yang mengancam segala produk tradisional termasuk Arsitektur Tradisional sebagai bagian dari budaya Bangsa. Taman Budaya Buton dibangun sebagai sebuah solusi untuk mencoba mendidik dan mengembangkan Kebudayaan Buton untuk membendung proses akulturisasi dari pengaruh negatif yang tengah berlaku
secara gencar agar tetap lestari sebagai sebuah identitas dan jati diri bangsa. Hilangnya kebudayaan suatu bangsa maka hilang pula jati dirinya, tanpa pegangan, mudah diprofokasi kemudian goyah dan akan hancur. Adalah tanggung jawab bagi setiap anak bangsa untuk mempertahankan harga diri bangsa dengan memegang teguh adat ketimuran Indonesia terutama bagi para generasi muda.
S04-601 | 60 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain