Pusat Budaya Islam Tionghoa di Surabaya
ABSTRAK
Seperti apakah arsitektur berbudaya ( yang dipengaruhi budaya ) itu sebenarnya ?.masalah yang sedang marak diperbincangkan ini adalah sejauh mana sebenarnya wujud dari ruang , dimensi, fungsi dan tampang arsitektur tersebut mampu memiliki jati diri yang sekaligus sebagai pencerminan budaya suatu bangsa. Karena bukan hanya bentuk yang terlihat oleh mata tetapi lebih dari itu . arsitektur harus
memberikan rasa kepada jiwa,rasa akan ruang, rasa akan pengalaman prespektif, rasa akan sesuatu yang baru, rasa akan makna filosofi. Untuk menciptakan rasa diperlukan proses perjalanan desain, sebuah proses kreatif dan inofatif. Pada proses ini arsitek harus berpikir kedepan, jauh diatas apa- apa yang sudah ada. Dalam tema postmodern ini juga saya perlu menggali budaya srsitektur cina kuno dalam pemikiran proses ide konsep rancangan saya. Pada judul “ Pusat Budaya Islam Tionghoa di Surabaya “ ini cara memandang arsitektur dalam hal presepsi budaya, terdapat 2 ( dua). hal pokok yang saling berkaitan, yaitu : “arti dan “ fungsi dari arsitektur yang dihasilkan. 1 Arsitektur harus bermakna positif . Arti atau makna dari arsitektur sebagai benda budaya, konsep, pola, dan wujudnya, adalah interprestasi dan symbol-simbol emosi yang dapat ditemukan didalam pikiran manusia yang memberikan tanggapan terhadap arsitektur.Sebuah bangunan dengan konsep tradisional belum tentu dinilai dengan presepsi yang sama, karena bias disebut sebagai ketinggalan jaman, dianggap tidak modern ( mengikuti jaman ). Fungsi dari arsitektur sebagai benda budaya ditentukan oleh persepsi pengamat,
bukan oleh pembawa budaya. Suatu bangunan yang dekat dengan kegiatan public dituntut memiliki ruang dan akses public yang memedai, agar fungsi interaksi social dapat terwadahi secara optimal.
Pencarian jati diri dalam arsitektur pada hakekatnya bukanlah berarti mencari bentuk prototype kedaerahan, untuk kemudian berhenti sesudah ditemukan . Identitas adalah target yang selalu berubah sejalan dengan perubahan waktu dan masyarakatnya, sebagai proses kultur yang tidak bias difabrikasikan apalagi secara massal. Ungkapan identitas arsitektur lebih terwujud sebagai cerminan kreativitas
arsitek dalam mengejawantahkan tuntutan, cita-cita, harapan,dambaan. Dan perilaku PUSAT BUDAYA ISLAM TIONGHOA-SURABAYA Ir. Rahmadi B.S, “ ARSITEKTUR INDONESIA SEBAGAI PENCERMINAN BUDAYA BANGSA “ Dir Jen Cipta Karya. Dep. Pekerjaan Umum R.I. Penerbit Djembatan 1997. v budaya masyarakat, jadi budaya sekedar menyuguhkan produk atau artifak budaya yang identik seragam sepanjang waktu. Jadi bila arsitek ingin berperan optimal, yang disiasati bukan hanya hal ihwal tata letak, perencanaan tapak, tata bentuk atau sistem keruangan yang serba fisik, melainkan yang terlebih penting adalah pemahaman tentang masyarakat dengan segenap keunikan perilaku, tata nilai dan keragaman budayanya yang tidak teragah ( non fisik ). Mengadakan seleksi dan pengolahan aktif terhadap pengaruh kebudayaan asing sampai dapat dicapai suatu karya baru yang unik serta mampu menambah kasanah budaya bangsa.
S04-611 | 61 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain