Panti Werdha di Trawas Kab. Mojokerto
Abstrak
Adanya kebutuhan yang mendesak untuk pembangunan sebuah panti werdha yang lebih mirip rumah daripada sebuah institusi yang formal. Kondisi kehidupan yang ada membuat para lansia untuk memerlukan fasilitas fisik dan perlakuan yang lebih mendukung tentang permasalahan nasional tentang manula. Cepatnya pertambahan jumlah penduduk akan menekan kebutuhan mereka akan perubahan besar-besaran dan solusi yang lebih baik. Sebagai desainer, hal ini berarti pengkajian ulang terhadap semua fasilitas yang telah dibuat untuk para lansia. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah tempat yang menawarkan lebih banyak kenyamanan, keramahan, kepedulian dan fasilitas yang lebih baik untuk meningkatkan semangat para lansia dalam menjalani kehidupannya dan membuat mereka tinggal di lingkungan yang lebih baik daripada hidup menggelandang dijalanan. Dan diharapkan fasilitas ini adalah tidak bertujuan untuk mencari keuntungan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data-data kualitatif ysng didapatkan dari wawancara, data statistik, dokumentasi dan literatur. Data yang dikumpulkan akan di identifikasi satu persatu sehingga akurat. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa: (1) tatanan lahan memerlukan: (a) pintu utama dan pintu samping seharusnya dibedakan lokasinya, (b) oemisahan antara area parkir karyawan dengan parkir pengunjung beserta sirkulasinya, (c) membedakan zoning antara aktivitas dan fungsi tiap massa bangunan; (2) ruang membutuhkan: (a) interior ruang diwarnai dengan warna natural yang lembut, (b) setiap ruang memiliki interior yang disesuaikan dengan aktivitasnya, (c) membuat banyak bukaan untuk sirkulasi udara dan memasukkan lingkungan luar ke dalam ruangan; (3) bentuk memerlukan: (a) bentukan geometri yang diadaptasikan dengan material lokal, (b) menggunakan material lokal yang mudah didapat dan sesuai dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan penelitian bahwa tema arsitektur perilaku menghasilkan: (1) konsep makro untuk membuat lingkungan yang damai, (2) mikro konsep ruang menciptakan ruangan yang hangat dan alami, (3) mikro konsep ruang untuk membuat bangunan yang menyatu dengan lingkungan sekitar ; (4) mikro konsep tatanan lahan adalah membuat sirkulasi pedestrian, lalulintas di dalam area pantim akses di dalam dan diluar fasilitas.
S04-2461 | 246 | Koleksi Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain